Kurang Tidur Dapat Menurunkan Respons Imun terhadap Vaksinasi

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi orang yang kurang tidur, ternyata dapat mempengaruhi imunitas tubuh dari vaksinasi

TRIBUNHEALTH.COM - Data terbaru menunjukkan tidur kurang dari enam jam semalam dapat mengurangi respons imun.

Bahkan, penurunan itu sebanding dengan berkurangnya antibodi Covid-19 dua bulan setelah vaksinasi.

Respons kekebalan orang terhadap vaksinasi diketahui bervariasi karena faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin biologis, dan kesehatan umum.

Studi sebelumnya juga menunjukkan bahwa durasi tidur mungkin berperan, meskipun hasil investigasi tersebut beragam.

Berikut ini sederet informasi menarik mengenai penelitian tersebut, dilansir TribunHealth.com dari India Times.

Penelitian didasarkan pada vaksinasi hepatitis A, B, dan influenza

Ilustrasi vaksinasi covid (pixabay.com)

Untuk meringkas pemahaman saat ini, Dr. Karine Spiegel, dari Institut Kesehatan dan Kedokteran Nasional Prancis, di Lyon, dan rekan-rekannya menggabungkan dan menganalisis kembali hasil dari tujuh penelitian yang melibatkan vaksinasi orang terhadap influenza dan hepatitis A dan B.

Ketiga penyakit tersebut sama-sama disebabkan oleh virus.

Mereka membandingkan respons antibodi individu yang tidur selama tujuh hingga sembilan jam per malam (tingkat yang direkomendasikan untuk orang dewasa yang sehat) dan mereka yang tidur kurang dari enam jam per malam.

Penelitian yang dipublikasikan di Current Biology itu menemukan bukti kuat bahwa tidur kurang dari enam jam mengurangi respons kekebalan terhadap vaksinasi pada pria.

Baca juga: Dorongan Seksual Rendah Jadi Masalah Baru bagi Orang yang Mengalami Long Covid

Efek kurang tidur terhadap respons imun wanita

ilustrasi seseorang wanita yang mengalami kurang tidur, berdampak negatif terhadap respon vaksinasi (freepik.com)

Peneliti memberi catatan efeknya lebih bervariasi pada wanita, yang dimungkinkan akibat kadar hormon seks yang berfluktuasi.

“Kami tahu dari studi imunologi bahwa hormon seks mempengaruhi sistem kekebalan tubuh,” kata Spiegel.

"Pada wanita, kekebalan dipengaruhi oleh keadaan siklus menstruasi, penggunaan kontrasepsi, dan [apakah mereka telah mengalami menopause], tetapi sayangnya, tidak ada penelitian yang kami rangkum yang memiliki data tentang kadar hormon seks."

Jika kedua jenis kelamin diperhitungkan, efek tidur singkat sebanding dengan berkurangnya respons antibodi terhadap vaksin Pfizer/BioNTech setelah dua bulan.

Baca juga: Hanya Tutupi Hidung, Apakah Masker Kosk Bisa Tangkal Virus Corona? Simak Penjelasan Ahli Berikut

Dampak kurang tidur terhadap vaksinasi

Ilustrasi vaksinasi covid-19 (pixabay.com)

“Jika mirip dengan vaksin influenza dan hepatitis… maka kurang tidur sekitar waktu vaksinasi Covid-19 dapat mengurangi titer antibodi dalam kisaran yang sama dengan berkurangnya respons terhadap vaksin yang paling umum diberikan selama dua bulan,
kata penelitian tersebut.

Mereka juga menemukan bahwa dampak imunologis dari kurang tidur lebih besar pada orang dewasa berusia 18 hingga 60 tahun, dibandingkan dengan orang dewasa yang lebih tua.

“Tidur yang nyenyak tidak hanya memperkuat tetapi juga dapat memperpanjang durasi perlindungan vaksin,” kata penulis studi senior Eve Van Cauter, seorang profesor emeritus di University of Chicago.

Baca juga: Infeksi Covid-19 Dapat Berikan Perlindungan dari Infeksi Ulang, Sama Seperti 2 Dosis Vaksin mRNA

Prioritaskan tidur sebelum vaksinasi

Ilustrasi kurang tidur (Pexels)
Halaman
12