TRIBUNHEALTH.COM - dr. Wachyudi Muchsin menuturkan, isu bukan hanya terjadi di Indonesia saja, namun juga terjadi di Amerika bahwa saat ini anak-anak sudah sangat obesitas.
Kejadian ini disebabkan karena konsumsi minuman-minuman manis seperti soda hingga konsumsi fast food yang mewarnai kehidupan sehari-hari.
Konsumsi makanan anak zaman sekarang sangat berbeda dengan anak-anak zaman dahulu.
Pasalnya konsumsi makanan anak zaman dahulu lebih terkontrol, sangat alami, sehingga penyakit komorbid dan sebagainya jarang ditemukan.
Baca juga: 4 Tips Menurunkan Kadar Gula Darah Secara Alami: Rutin Olahraga hingga Perbanyak Makanan Berserat
Baca juga: Obesitas, Disebabkan karena Konsumsi Karbohidrat Berlebihan? Ini Kata Ahli Gizi Carrisa Wityadarda
Hal tersebut disampaikan oleh dr. Wachyudi Muchsin yang dilansir TribunHealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Timur program Ngobrol Sehat.
dr. Wachyudi Muchsin menyebutkan, fenomena obesitas menyebabkan anak-anak zaman sekarang rentan terserang banyak penyakit lainnya dan kondisi ini jarang ditemukan pada anak-anak zaman dahulu.
Anak-anak yang mengalami obesitas lebih rentan mengalami penyakit yang logikanya di era dulu penyakit tersebut hanya terjadi pada orang tua, namun pada era sekarang penyakit tersebut dapat dialami oleh anak-anak.
Penyakit yang di maksud tersebut mulai dari obesitas, diabetes hingga penyakit jantung banyak ditemui pada anak-anak akibat kebiasaan konsumsi minuman manis hingga fast food.
Baca juga: Obesitas adalah Awal dari Diabetes Tipe 2, Depresi Serta Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Baca juga: Metode yang Dapat Digunakan Pasien Diabetes untuk Kendalikan Gula Darah sebelum Terjadi Gagal Ginjal
"Jadi sesuatu yang cantik dan enak belum tentu sehat, karena saat ini minuman-minuman yang terlihat cantik dan menggiurkan justru bisa menjadi sumber penyakit," tegas dr. Wachyudi Muchsin.
WHO sendiri menganjurkan untuk mengonsumsi gula dalam sehari sebanyak 25 gram sehari.
Sementara minuman manis seperti soda memiliki kandungan gula sebanyak 9-10 sendok makan gula per satu minuman soda.
"Sangat luar biasa sekali jika kita sering konsumsi soda artinya kita sudah mengkonsumsi gula sebanyak 10 sendok makan secara tidak langsung," terang dr. Wachyudi Muchsin.
Kurangi konsumsi minuman manis dengan memperbanyak air putih, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca juga: Penelitian Ilmiah Ungkap Jahe Bisa Bantu Menurunkan Gula Darah pada Orang dengan Diabetes
Baca juga: Benarkah Makanan dengan Kadar Gula Tinggi Mempercepat Pembesaran Miom? Berikut Jawaban Dokter
dr. Wachyudi Muchsin menuturkan penyebab lain terjadinya obesitas selain konsumsi minuman dengan gula yang tinggi adalah alasan sibuk.
Sibuk sering dijadikan alasan pada beberapa orang dewasa, sehingga banyak orang dewasa yang kurang berolahraga dan memicu terjadinya obesitas.
dr. Wachyudi Muchsin menyarankan untuk melakukan olahraga secara teratur kurang lebih 15-20 menit sehari dan kalori yang terbakar dalam sehari cukup 300-500 kalori jauh lebih baik daripada melakukan olahraga sekali seminggu tapi tidak rutin.
"Jadi lebih baik olahraga sehari 15 menit tapi rutin daripada olahraga seminggu sekali."
"Olahraga yang bisa dilakukan adalah semua jenis olahraga apapun," jelas dr. Wachyudi Muchsin.
Baca juga: Apabila Sudah Mengalami Obesitas Maka Pasien Harus Rutin untuk Melakukan Pemeriksaan Kesehatan
Penjelasan tersebut disampaikan oleh dr. Wachyudi Muchsin dalam tayangan YouTube Tribun Timur program Ngobrol Sehat.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)