Pusing setelah Makan Bisa Jadi Tanda Hipotensi Postprandial, Atasi dengan Tips Berikut Ini

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi - Merasa pusing akibat hipotensi postprandial

TRIBUNHEALTH.COM - Ahli kesehatan menyebut munculnya rasa pusing setelah makan dapat disebabkan oleh salah satu jenis tekanan darah rendah, yakni hipotensi postprandial.

Pada dasarnya pusing setelah makan bisa terjadi karena beberapa alasan.

Bahkan berdiri terlalu cepat setelah duduk terlalu lama juga bisa membuat pusing.

Selain itu, pusing sementara juga dapat terjadi karena perubahan tiba-tiba pada tingkat cairan dan aliran darah.

Namun ahli menyoroti rasa pusing setelah makan karena hipotensi postprandial.

Vaishali Verma, Ahli Diet, HCMCT Manipal Hospitals, Dwarka, New Delhi menyoroti bahwa seseorang mungkin merasa pusing setelah makan karena kondisi yang disebut hipotensi postprandial.

Postprandial adalah istilah medis untuk waktu setelah makan, dan hipotensi berarti tekanan darah rendah, sebagaimana dilansir healthshots.com.

Baca juga: 6 Tanda Kekurangan Elektrolit saat Olahraga, Mulai dari Pusing, Mual, hingga Kejang-kejang

ilustrasi seseorang yang mengalami pusing setelah makan (health.kompas.com)

Hipotensi postprandial adalah suatu kondisi yang mengacu pada penurunan tekanan darah setelah makan.

Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua dan menyebabkan pusing tiba-tiba dan jatuh.

Verma menjelaskan bahwa penurunan tekanan darah terjadi “ketika ada perpindahan darah dari otak dan tubuh ke usus untuk membantu pencernaan, yang menyebabkan penurunan aliran darah ke otak”.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan hipotensi postprandial, termasuk penuaan, obat-obatan tertentu (seperti diuretik dan beta blocker), gangguan sistem saraf otonom, dan penyakit seperti penyakit Parkinson, tambahnya.

Hipotensi postprandial adalah kondisi sementara, tetapi mungkin memiliki konsekuensi medis jika tekanan darah menjadi terlalu rendah.

Efek samping yang paling berbahaya dari hipotensi postprandial adalah pingsan.

Dalam kasus yang parah, aliran darah yang rendah ke otak dapat menyebabkan stroke.

Baca juga: Kesulitan Menelan Bisa Menjadi Tanda Awal Stroke, Kenali Gejala Lainnya Berikut Ini

Tips mengatasi hipotensi postprandial

Manfaat minum air putih untuk mengatasi hipotensi postprandial (Pexels)

Tidak ada pengobatan untuk hipotensi postprandial, tetapi berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi masalah tersebut, seperti yang disarankan oleh ahlinya.

1. Minumlah air sebelum makan

Minumlah air sebelum makan.

Anda harus minum setidaknya 200 ml air 30 menit sebelum makan.

2. Perhatikan ukuran porsi

Makan makanan dalam porsi yang lebih kecil.

Makan dalam porsi besar dapat memicu hipotensi postprandial lebih dari yang lebih kecil.

Cobalah beralih dari tiga kali makan besar sehari menjadi 6-7 kali makan kecil untuk menghindari komplikasi tersebut.

Baca juga: Ahli Gizi Jelaskan Porsi Makan yang Sehat, Ukuran Tangan Jadi Patokan

Ilustrasi isi piringku, porsi makanan untuk sehari-hari (Kompas.com)

3. Duduk atau berbaring

Jika Anda terlalu sering merasa pusing setelah makan, cobalah duduk atau berbaring beberapa saat setelah makan untuk mengatasi hipotensi postprandial.

4. Diet seimbang adalah kuncinya

Makan makanan seimbang yang mencakup semua nutrisi penting.

Anda harus memasukkan makanan tinggi karbohidrat sehat, protein, dan serat.

Meskipun dapat mencoba tip yang direkomendasikan para ahli ini untuk mencegah masalah ini, Anda harus memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui dengan pasti.

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)