Gerhana Menyebabkan Bayi Lahir Cacat, Mitos atau Fakta? Ini Jawaban Dokter Kandungan

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi ibu hamil menantikan kelahiran bayi

Salah satu upaya yang bisa dilakukan ialah dengan beraktivitas fisik seperti berolahraga.

Baca juga: Ibu yang Hamil Masih di Bawah Umur Berisiko Melahirkan Anak Stunting, Begini Kata Nike Frans

Menurut anjuran Roland, kegiatan berolahraga ini bisa dilakukan oleh setiap ibu hamil tanpa ada pembatasan usia kandungan.

Karena yang terpenting adalah, tidak ada indikasi kandungan lemah.

"Di trimester pertama hingga trimester akhir mendekati kelahiran silahkan jika ingin berolahraga," ungkap Roland.

Ilustrasi ibu hamil (lifestyle.kompas.com)

Kendati begitu, perhatikan pula intensitas olahraga yang dilakukan.

Jika sudah mulai memasuki trimester tiga, maka sebaiknya intensitas olahraganya dikurangi.

Olahraga yang Dianjurkan

Tahukah Anda, bahwa sebenarnya tidak semua jenis olahraga baik dikerjakan oleh ibu hamil.

Menurut keterangan Roland, jenis olahraga dengan intensitas sedang hingga tinggi tidak dianjurkan bagi ibu hamil.

Baca juga: Dokter Izinkan Ibu Hamil Makan Mi dan Minum Kopi, Asal Penuhi Syarat Di Bawah Ini

"Tetapi bukan berarti melarang ibu hamil untuk berolahraga," ujarnya.

Selama kondisi kehamilan terpantau baik dan tidak ada komplikasi, maka bisa menjalani olahraga namun dengan intesitas yang rendah.

Beberapa komplikasi yang tidak dianjurkan untuk menjalani olahraga, antara lain:

- Pendarahan

Ilustrasi mendukung kehamilan yang sehat (Pexels)

- Plasenta keluar

- Keluar air ketuban.

Ibu hamil bisa menjajal olahraga dengan intensitas ringan, seperti:

- Jogging ringan

- Jalan kaki

Baca juga: 10 Tips Redakan Nyeri Akibat Kista Ovarium, Mulai dari Yoga hingga Jaga Berat Badan Ideal

- Yoga

- Senam hamil

- dan berenang.

Penjelasan dr. Roland Frederik Lengkey, Sp.OG ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.

(Tribunhealth/Ranum Kumala Dewi)