Umumnya Durasi Kontrol Perawatan Kawat Gigi Setiap Individu Berbeda-beda, Ternyata Ini Alasannya

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Ahmad Nur Rosikin
ilustrasi kontrol kawat gigi, begini penjelasan Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati

TRIBUNHEALTH.COM - Perawatan ortodonti merupakan perawatan yang bertujuan untuk mendapatkan susunan gigi geligi yang teratur beserta letak oklusal yang lebih baik.

Dengan begitu diharapkan dapat dicapai fungsi oklusi yang efisien dan estetika atau tampilan wajah yang baik.

Tahapan perawatan ortodonti

Dalam perawatan ortodonti terdapat 3 tahapan, yaitu tahapan preventif, interseptif, dan korektif.

Setelah melakukan pemasangan kawat gigi, biasanya pasien disarankan untuk melakukon kontrol secara rutin.

Bisa melakukan kontrol setiap 1 bulan sekali, 2 bulan sekali maupun 3 bulan sekali.

Alasan durasi kontrol yang berbeda-beda

drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati mengatakan jika pasien yang melakukan kontrol setiap 3 bulan sekali biasanya menggunakan alat ortodonti jenis self ligating system.

Baca juga: Waspada, Masalah Jantung Tak Hanya Dialami Usia 20 Tahun ke Atas Bahkan Bisa Terjadi pada Bayi

ilustrasi pemasangan kawat gigi, begini pemaparan Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati (alomedika.com)

Baca juga: Pahami 4 Jenis Skoliosis Ini, Rupanya Ada Jenis Skoliosis yang Bisa Terjadi Sejak Lahir

Dalam perawatan ortodonti, jenis self ligating system diketahui bahwa mekanisme pergeseran dari gigi untuk bisa mencapai tahapan ideal sesuai yang ditujukan merupakan salah satu metode untuk menggerakkan gigi.

Selama pergerakkan gigi, maka friksi pada bracket dapat mengganggu pergerakkan gigi.

Friksi merupakan resistensi pada gerakan jika sebuah obyek bergerak, bersinggungan dengan obyek lain.

Secara klinis, gaya dalam bidang ortodonti dipilih untuk dapat mengatasi friksi agar dapat memperoleh pergerakkan yang diinginkan oleh dokter gigi spesialis ortodontis agar tujuan perawatan bisa tercapai secara optimal.

Bracket self ligating mulai diperkenalkan pada tahun 1930.

Hal ini merupakan perkembangan sistem kawat ortodonti yang menggunakan alat mekanis sebagai penutup slot yang terbuka.

"Jadi kawatnya menggunakan penutup khusus," kata drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati.

Dalam jenis ini friksinya adalah kecil.

Oleh karenanya, bracket self ligating menyebabkan kawat yang dipakai atau untuk menghubungan bracket bekerja optimal dan menstimulai pergerakkan gigi untuk bergerak yang sesuai dengan tubuh dengan mekanisme alamiah dari tubuh pasien.

Desain dari self ligating bracket mengakibatkan gigi bergerak pada jalur dengan hambatan yang sangat sedikit.

Baca juga: Sederet Dampak Kebiasaan Menghisap Jari, Bernafas Melalui Mulut, Menopang Dagu hingga Tidur Miring

ilustrasi penggunaan kawat gigi, begini kata Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati (freepik.com)

Baca juga: Ekspetasi dari Lingkungan Terdekat yang Tak Terpenuhi Picu Remaja Mudah Stres, Ini Penjelasannya

Saat pintu bracket di tutup, maka bracket berubah menjadi sebuah cup.

Sehingga dapat menyebabkan kawat yang dipakai bergerak secara bebas.

Halaman
12