TRIBUNHEALTH.COM - Depresi merupakan gangguan mental yang dialami oleh seseorang.
Seseorang bisa mengalami depresi akibat rasa sedih yang sudah terlalu larut ataupun tidak bisa menerima kenyataan.
Jika sudah mengerti tanda-tanda depresi, bagaimana melakukan pemeriksaan secara medis?
Mayor Kes dr. Hary menyampaikan, seorang psikiater menilai kondisi depresi seseorang dilihat dari gejala-gejala yang dialami.
Gejala tersebut adalah gejala mayor dan gejala minor.
Contoh dari gejala mayor adalah :
- Suasana perasaan sedih atau terlihat murung lebih dari 2 minggu
Baca juga: Jika Seseorang Mengalami Tanda-tanda Depresi, Apa yang Harus Segera Dilakukan?
- Anhedonia
Anhedonia adalah tidak adanya ketertarikan terhadap hal-hal yang biasanya menyenangkan.
Dapatkan produk yang membantu menjaga kesehatan anda dengan klik link berikut.
Untuk gejala-gejala tambahannya mulai dari :
- Perasaan tidak berguna
- Putus asa
- Nafsu makan yang berubah, bisa jadi berkurang atau meningkat dari biasanya
Baca juga: Apakah Depresi bisa Mencetuskan Gangguan Mental Tertentu? Ini Kata Mayor Kes dr. Hary Purwono Sp.KJ
- Pola tidur yang berubah, sulit tidur atau banyak tidur karena merasa tidak fit
- Adanya perasaan minder dari orang lain
- Memiliki pikiran tentang bunuh diri
Yang bisa dinilai dari pemeriksaan psikiater, tentunya membutuhkan informasi tambahan dari pihak kaluarga atau disebut alloanamnesis, selain melakukan pemeriksaan langsung dari pasien.
Untuk tahap yang lebih lanjut, apabila pasien memiliki kognitif ataupun kemampuan intelektual yang masih bagus, biasanya pada depresi ringan ataupun depresi sedang tahap awal kemampuan kognitif masih bagus terdapat instrumen-instrumen yang bisa mendeteksi gangguan depresi.
Baca juga: Ketahui Cara Mendeteksi Depresi Secara Dini yang Dipaparkan Mayor Kes dr. Hary Purwono Sp.KJ
Yang paling simpel adalah Beck depression inventory ataupun dengan HDRS.