Tak hanya berhenti disitu saja, penyakit lain yang sebabkan terjadinya dispepsia adalah kategori penyakit sistemik.
Penyakit sistemik ialah penyakit yang dapat mempengaruhi tubuh secara umum seperti diabetes, penyakit tiroid, dan jantung.
Penyakit ini menjadi salah satu penyebab mual pada penderita dispepsia.
Untuk mendapatkan diganosis pasti, dokter akan menanyakan beberapa riwayat penyakit tersebut kepada pasien.
Hal tersebut untuk memastikan apakah dispepsia terjadi karena suatu penyakit atau terjadi karena penyebab lain.
Baca juga: Sakit Maag Bisa Menimbulkan Nyeri hingga Rasa Tidak Nyaman Pada Lambung, Begini Ulasan dr. Mustopa
Baca juga: dr. Dwi Septiadi Sebut Pentingnya Pola Makan untuk Menghindari Gejala Maag
4. Obat-obatan
Obat adalah zat kimia yang digunakan untuk mencegah hingga menyembuhkan suatu penyakit.
Meskipun dapat menyembuhkan suatu penyakit, namun beberapa obat memiliki efek samping seperti mual, nyeri perut, hingga muntah.
Oleh karena itu, sebelum minum obat ada baiknya memahami efek samping dari obat yang akan dikonsumsi tersebut.
Menurut dr. Lia Ratna Adi, salah satu obat yang memiliki efek samping mual dan kerap memicu terjadinya dispepsia adalah obat anti linu.
Baca juga: dr. Aditya: Jika Maag dan Asam Lambung Tak Mereda, Mungkin Mengalami Penyakit di Organ Lain
5. Fungsional
dr. Lia Ratna Adi menjelaskan, penyebab ke lima dari dispepsia ialah fungsional.
Fungsional artinya tidak ada organ yang terkena atau tidak ada suatu penyakit penyerta.
Artinya saat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, tidak ditemukan kondisi organ yang terluka atau rusak.
Ketika melakukan pemeriksaan ke dokter, dokter akan melakukan anamnesis terkait mual yang dirasakan pasien.
Baca juga: Meskipun Sama-sama Gangguan Lambung, Ternyata Maag dan Asam Lambung Adalah Penyakit yang Berbeda
Apakah pasien memiliki penyakit diabetes, jantung, dan lain sebagainya akan ditanyakan oleh dokter.
Hal ini bertujuan untuk mendapatkan diagnosis pasti dari apa yang dirasakan oleh pasien.
Namun jika dokter tidak menemukan penyakit apapun pada pasien, dokter akan menggolongkan hal tersebut pada dispepsia fungsional atau tidak ditemukan kelainan pada organ.
Dispepsia fungsional kerap kali disebabkan karena konsumsi makan berlebihan atau makan terlalu cepat.
Baca juga: dr. Mustopa, Sp.PD Paparkan Perbedaan Penyakit GERD dan Maag, Begini Penjelasannya
Penjelasan tersebut disampaikan oleh dr. Lia Ratna Adi dalam tayangan YouTube Podcast Tribun Lampung News Video.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)
Baca tanpa iklan