TRIBUNHEALTH.COM - Di samping memiliki bayi dengan kondisi yang sehat, para orang tua biasanya juga mengharapkan jenis kelamin bayi yang akan dilahirkan nanti.
Untuk mendapatkan jenis kelamin yang diinginkan, tidak jarang berbagai upaya dilakukan oleh para pasangan.
Salah satunya mengonsumsi makanan tertentu yang disinyalir bisa mempengaruhi jenis kelamin bayi yang dikandung.
Baca juga: Penderita Kegagalan Ovarium Prematur Hanya Bisa Memiliki Keturunan Melalui Program Bayi Tabung
Namun apakah anggapan tersebut dibenarkan oleh dokter?
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video, dr. Roland Frederik Lengkey, Sp.OG memberikan tanggapannya.
Menurutnya, secara ilmiah tidak ada teori yang membuktikan akan hal tersebut.
Maka dari itu hingga saat ini belum ada parameter pasti untuk dapat mempengaruhi jenis kelamin bayi.
Kecuali jika proses kehamilan melalui bayi tabung, maka jenis kelamin dapat ditentukan dari awal.
Perlu diketahui, untuk mengetahui jenis kelamin bayi bisa dilihat dari pemeriksaan USG.
Biasanya dapat dideteksi sejak usia kehamilan di atas 5 bulan namun tergantung dengan kondisi janin.
Dianjurkan Berolahraga
Memasuki masa kehamilan penting sekali untuk menjaga kesehatan tubuh dan janin.
Baca juga: Ibu Hamil Jangan Stres, Bisa Memicu Kontraksi hingga Terjadi Kelahiran Prematur
Salah satu upaya yang bisa dilakukan ialah dengan beraktivitas fisik seperti berolahraga.
Menurut anjuran Roland, kegiatan berolahraga ini bisa dilakukan oleh setiap ibu hamil tanpa ada pembatasan usia kandungan.
Karena yang terpenting adalah, tidak ada indikasi kandungan lemah.
"Di trimester pertama hingga trimester akhir mendekati kelahiran silahkan jika ingin berolahraga," ungkap Roland.
Kendati begitu, perhatikan pula intensitas olahraga yang dilakukan.
Jika sudah mulai memasuki trimester tiga, maka sebaiknya intensitas olahraganya dikurangi.
Olahraga yang Dianjurkan
Tahukah Anda, bahwa sebenarnya tidak semua jenis olahraga baik dikerjakan oleh ibu hamil.
Baca juga: Bolehkah Berhubungan Suami Istri Saat Kehamilan? Begini Tanggapan dr. Roland Frederik