dr. Maria Ratna Sp.OG Beberkan Jenis-jenis Program Hamil yang Perlu Diketahui

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi progam kehamilan

TRIBUNHEALTH.COM - Beberapa pasangan suami sitri melakukan program hamil untuk memiliki keturunan.

Program hamil tergantung dari pasangan suami sitri.

Dokter akan menilai usia pasangan, lama pernikahan, dan terdapat kondisi-kondisi tertentu yang harus diperhatikan.

Jika pasangan suami istri ialah pasangan usia muda dan baru menikah belum sampai 1 tahun, okter akan membantu untuk menghitung masa subur, memberikan suplemen asam folat dll.

Mungkin dokter juga akan membantu cek sperma analisis.

dr. Maria Ratna mengatakan, dokter akan menjadwalkan kapan pasangan tersebut melakukan hubungan seksual dengan memperhatikan masa suburnya.

ilustrasi progam kehamilan (kompas.com)

Baca juga: dr. Maria Ratna Sp.OG Paparkan Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Kesuburan Pria dan Wanita

Tetapi pada pasangan suami istri yang sudah menikah lebih dari 1 tahun, dokter akan melakukan cek kondisi sperma dan kandungan wanita.

Setelah itu dokter akan memberikan alternatif dengan induksi ovulasi, itulah hal yang paling sederhana, atau sel telur akan dinatu agar membesar.

Terdapat beberapa treatment induksi ovulasi untuk membesarkan sel telur, kemuian dokter akan membantu dengan memberikan jadwal kapan harus melakukan seksual kontak.

Saran tersebut ialah bagi pasangan suami istri yang sudah menikah lebih dari 1 tahun belum juga hamil yang bukan karena penggunaan kontrasepsi atau hubungan jarak jauh, artinya bersama-sama bisa sexually contact 2 sampai 4 kali per minggu tetapi belum juga hamil.

Baca juga: Ketahui Jenis-jenis Suplemen yang Disarankan untuk Persiapan Kehamilan

Bagi pasangan yang lebih advance lagi, setelah induksi ovulasi ada yang namanya inseminasi.

Inseminasi merupakan suatu upaya untuk terjadinya kehamilan dengan membantu pihak wanita dan pria.

dr. Maria Ratna menyampaikan, pada saat insmeinasi sel teelur sudah dipersiapkan dan sudah dibantu dnegan pemberian obat untuk membesarkan folikelnya.

Pada saat hari H, artinya sudah menjelang masa subur yang sudah dihitung berdasarkan waktunya, sperma akan dikeluarkan.

Sperma yang sudah dikeluarkan akan diolah oleh dokter andrologi.

Baca juga: Konsumsi Asam Folat, Vitamin E dan Susu Persiapan Hamil bisa Mempercepat Kehamilan?

Dokter androlog adalah dokter yang membantu laki-laki atau pasien pria untuk meningkatkan kualitas sperma, misalnya terdapat hal-hal yang perlu dikoreksi dari pihak pria.

Jika sperma sudah dikeluarkan, sudah diolah oleh dokter androlog dan sperma sudah siap dimasukkan, maka akan dibantu oleh obyn untuk dimasukkan ke dalam rahim.

Dengan harapan, sperma dibantu masuk sampai ke dalam rahim sehingga jarak sperma untuk menembus sel telur jaraknya lebih pendek.

Apabila inseminasi tidak memungkinkan, terdapat kondisi-kondisi tertentu maka inseminasi tidak akan berhasil.

Baca juga: dr. Maria Ratna Sp.OG Sampaikan Mengenai Infertilitas dan Faktor Pasangan Menunda Kehamilan

Misalnya kedua tuba buntu obstruktif, maka akan percuma karena sperma harus melewati tuba untuk bertemu dengan sel telur.

Halaman
12