Sit-up Dapat Menghilangkan Perut Buncit Hanyalah Mitos, Bisa Diatasi dengan Melakukan Diet

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi wanita melakukan sit-up, Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz sebut tak bisa atasi perut buncit

TRIBUNHEALTH.COM - Perut buncit memang meresahkan sebagian orang yang memilikinya.

Sehingga tak jarang dari mereka yang berupaya untuk menghilangkan perut buncit mulai dari melakukan diet hingga olahraga secara teratur.

Gerakan sit-up dianggap dapat menghilangkan perut buncit.

Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz menerangkan jika sit-up dapat menghilangkan perut buncit adalah mitos.

Kalau untuk pelatihan supaya perut menjadi sixpack, sebenarnya sit-up secara tidak langsung membuat pembakaran lemak.

"Nah pastinya juga penurunan, tidak melakukan sit-up pun atau melakukan olahraga jenis lain pun juga bakalan turun gitulo pasti," tutur Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz.

Baca juga: drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp. Ort Beberkan 3 Hal yang Menyebabkan Gangguan Sendi Rahang

Ilustrasi sit-up, begini pemaparan Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz (pixabay.com)

Baca juga: Menguap Terlalu Lebar Bisa Sebabkan Gangguan Sendi Rahang, Ini Mekanismenya Menurut drg. Ardiansyah

Hal ini disampaikan oleh Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 12 November 2022.

Pada intinya untuk mengatasi perut buncit adalah dengan pengaturan diet yang tepat.

Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz mengimbau untuk mengelola stress dan tetap melakukan olahraga secara teratur.

"Kalau stres lebih ke pemilihan makanan ya, jadi secara psikologis ya," imbuh Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz.

"Tapi kalau misalkan kita stres terus akhirnya lemaknya menumpuk itu enggak sih," terang Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz.

"Stres itu nanti lebih ke pemilihan makanan. Karena kalau misalkan kita lihat, saya pernah sih posting di instagram saya jadi ka dulu ada namanya bagian-bagian otak ya," kata Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz.

Pasalnya bagian-bagian di otak memiliki fungsinya sendiri.

"Itu ada namanya amigdala ya kalau nggak salah, amigdala itu adalah pembuatan keputusan saat kita lapar itu keputusan kita itu akan mencari makanan yang manis atau asin gitu," imbuh Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz.

Baca juga: Ketika Menopause Kebugaran Tubuh Menjadi Terganggu, Namun Masalah-masalah Menopause Bisa Diobati

Ilustrasi makanan manis yang dicari ketika stres, begini penuturan Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz (pixabay.com)

Baca juga: Begini Cara yang Benar Mengganti Perban Pasca Operasi, dr. Andreas Cahyo Nugroho Menjelaskan

"Lidah kita akan peka. Jadi kalau dikasih makanan hambar kita kayanya kurang karena kita stres," ulas Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz.

"Baru makan manis atau asin gitu terus stres kita berkurang, nah itu juga nanti akan berpengaruh pada penumpukkan lemak kalau tidak ditangani," tambah Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz.

Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz menuturkan agar sobat sehat tidak terlalu sering stres.

Stres memang tidak menyebabkan perut buncit secara langsung, akan tetapi secara perantara dari sistem kerjanya otak.

Apabila sobat sehat merasa takut memiliki perut buncit, maka bisa melakukan deteksi awal.

Sobat sehat bisa melakukan pengukuran dengan meteran di bagian lingkar perut.

Halaman
12