Bolehkah Berhubungan Suami Istri Saat Kehamilan? Begini Tanggapan dr. Roland Frederik

Penulis: Irma Rahmasari
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi seorang ibu hamil, berikut penjelasan dr. Roland Frederik Lengkey, Sp.OG mengenai hubungan suami istri saat kehamilan

Prostaglandin tersebut dapat menyebabkan terjadinya perlembekan pada mulut rahim.

Teori tersebutlah yang menjadi perbincangan atau kontroversi boleh tidaknya berhubungan suami istri saat kehamilan.

Namun pada penelitian menunjukkan hal tersebut tidak terlalu berdampak.

Baca juga: Ketahui Penyebab Terbentuknya Flek Hitam Saat Hamil, Dokter Sebut dengan Istilah Melasma Gravidarum

Ilustrasi seorang ibu hamil, berikut penjelasan dr. Roland Frederik Lengkey, Sp.OG mengenai hubungan suami istri saat kehamilan (health.grid.id)

Baca juga: Begini Solusi ketika Mengalami Maag, GERD, dan Morning Sickness pada Kehamilan yang Masih Muda

Menurut dr. Roland Frederik Lengkey, Sp.OG, terdapat hal yang lebih berdampak yaitu rangsangan puting dan rangsangan pada vagina ketika tambahan sebagai aktivitas seksual.

Kondisi ini dapat memicu hormon oksitosin atau hormon kebahagiaan yang akhirnya dapat memicu terjadinya kontraksi.

"Jadi sebaiknya memang konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan."

"Konsultasikan baiknya kapan bisa berhubungan suami istri hingga posisinya seperti apa."

"Atau nyaman tidak ibunya untuk berhubungan, karena terkadang ibu hamil karena hormonnya meningkat menjadi kurang bergairah," jelas dr. Roland Frederik Lengkey, Sp.OG.

Baca juga: dr. Shelly Franciska Jelaskan Beberapa Hal yang Harus Dipersiapkan Selama Masa Kehamilan

Penjelasan tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Roland Frederik Lengkey, Sp.OG dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video.

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com/IR)