Jadi mengisap ibu jari ini biasanya terlihat pada usia-usia 3-6 tahun kalau post mengisap ASI atau susu botol.
Jadi setelah itu mungkin karena terlalu lama mengisap susu botol, sehingga pada saat dia tidur di umur-umur 3 atau 4 tahun, anak tersebut memiliki kebiasaan dan mencari alternatif mengisap ibu jari.
Tetapi kalau untuk menggigit pensil atau menggigit kuku biasanya di usia-usia diatas gigi bercampur.
Karena faktor yang paling sering adalah terdapat faktor psikologis.
Baca juga: Pentingnya Mengenal PCOS dan Tanda-tandanya. Simak Ulasan dr. Rizna yrani Rumanti, Sp.OG
Baca juga: Psikolog Sampaikan Cara Menghindari Lingkungan yang Rentan Terjadi Kekerasan Seksual
Jadi pada usia-usia SMP atau SMA, biasanya sudah ada daya berpikir yang lebih sehingga dia mengisap pensil.
Menggigit jari atau pensil berbeda dengan mengisap ibu jari, etiologinya berbeda dan dampaknya pun juga berbeda, sangat jauh berbeda.
Kalau mengisap ibu jari itu betul-betul tekanan yang benar-benar mengubah tulang rahang.
Tetapi kalau menggigit pensil atau kuku hanya dental saja.
Baca juga: Selain Bisa Menjadi Tanda Anak Lapar, Mengisap atau Menggigit Jari Juga Bisa Menandakan Sedang Stres
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.