Burger Termasuk Makanan Sehat atau Junk Food? Begini Tanggapan Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi makanan dan minuman cepat saji, begini penuturan Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz

Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz Menjawab:

Dalam pengolahannya memang kita tidak bisa mengontrol, tepi mayoritas memang dari porsi sayurnya terkadang tidak terlalu banyak jika dilihat.

Selain itu, pada bagian rotinya juga diberikan mentega kemudian di goreng.

Baca juga: Marak Behel Gigi Dijual Bebas secara Online, drg. H. Rahmat Juliadi Ungkap Bahaya yang Mengintai

Ilustrasi makanan junk food, simak ulasan Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz (Pixabay)

Baca juga: Asma Dapat Terjadi karena Faktor Genetik dan Faktor Lingkungan, Simak Ulasan dr. Sukarti Berikut

Tak hanya itu saja, daging di dalamnya pun juga melalui proses penggorengan.

Di dalam burger juga terdapat keju, mayonaise, dan saos yang didalamnya terlalu banyak sumber lemak, karbohidrat, serta sayuran yang terkandung pun sedikit.

Mengapa disebut junk food, sebenarnya filosofinya yaitu sumber makanan karbohidrat termasuk berlemak sebenarnya tidak diperlukan tubuh dalam jumlah banyak.

Tetapi dalam 1 porsi junk food proporsinya memang terlalu tinggi, sehingga itulah alasan mengapa disebut sebagai junk food.

Sementara untuk roti, sebenarnya roti yang ada di pasaran maupun supermarket masih aman karena sudah diawasi BPOM.

Baca juga: dr. Sukarti Bagikan 4 Tips untuk Mencegah Terjadinya Kekambuhan pada Asma, Begini Ulasannya

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.