Ketahui Cara Mengurangi Faktor Risiko Kanker Payudara yang Diulas dr. Upick Miskad, Ph.D.,Sp.PA

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Ahmad Nur Rosikin
ilustrasi kanker payudara

TRIBUNHEALTH.COM - Banyak faktor risiko untuk kejadian kanker payudara.

Ada yang bisa kita kontrol dan ada yang tidak bisa kita kontrol.

Usia tentu saja tidak bisa kita kontrol karena usia berjalan seiring bertambahnya waktu.

Tetapi ada yang bisa kita kontrol atau kurangi yaitu life style.

Bagaimana cara mengontrol life style?

Yaitu dengan cara menjaga berat badan ideal tergolong sangat penting.

Karena tubuh yang terlalu banyak lemak, maka lemak akan memicu kadar estrogen.

Estrogen memiliki kemampuan untuk membuat sel-sel tumor lebih cepat beranak atau membelah.

ilustrasi kanker payudara (freepik.com)

Baca juga: Pemeriksaan yang Harus Dilakukan untuk Menegakkan Diagnosa Kanker Payudara

Selain itu juga harus rajin berolah raga semampu kita, mengonsumsi makanan yang sheat.

Itulah cara yang bisa kita lakukan, karena usia atau faktor genetik dan lain sebagainya akan sulit dikontrol.

Jangan lupa untuk selalu melakukan teknik SADARI setiap bulan atau ketika mandi.

Jika pada payudara terdapat benjolan yang tidak biasa, maka kita harus aware dan melakukan pemeriksaan secara dini.

Perlu diketahui bahwa sangat penting untuk melakukan teknik SADARI setiap selesai menstruasi.

Tujuan dari SADARI adalah mengetahui kondisi payudara apakah terdapat benjolan, puting berair, kulit memerah dan keriput.

Baca juga: dr. Upick A. Miskad, Ph.D., Sp.PA Paparkan Faktor dan Risiko Kanker Payudara

Bagaimana langkah paling awal yang harus dilakukan jika menemukan benjolan pada payudara?

dr. Upick menyampaikan, jika benjolan tersebut adalah tumor biasanya tidak sakit.

Orang cenderung membiarkan masalah tersebut.

Kalaupun benjolan tersebut terasa sakit, kemungkinan hanya mengalami infeksi saja atau mastitis.

Kadang-kadang pada ibu menyusui mengalami infeksi, terdapat benjolan dan terasa sakit.

Biasanya benjolan karena tumor tidak terasa sakit, karena tidak ada keluhan apapun sehingga dibiarkan saja.

Baca juga: Biasakan SADARI Setiap Bulan setelah Menstruasi, Berikut Alasannya

Halaman
12