TRIBUNHEALTH.COM - dr. As Zuhruf Rudhuwan mengatakan bahwa infeksi jamur tidak berbahaya meskipun terjadi di organ intim.
Menurutnya, alasan tidak berbahaya lantaran jamur ini terletak di superfisial (luar).
Namun demikian adanya infeksi jamur tentu sangat menganggu bagi si penderitanya.
Baca juga: dr. Irmadani Sebut Melasma adalah Salah Satu Kelainan Kulit yang Ditandai dengan Perubahan Warna
"Bikin kita nggak nyaman dan tidur nggak nyenyak," imbuhnya dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
Terlebih jika infeksi jamur menyerang wanita, maka akan memberikan bekas yang tentunya membuat setiap wanita akan merasa tidak nyaman.
Kondisi demikian membuat banyak wanita datang ke dokter untuk membersihkan bekas dari infeksi jamur.
Prevalensi
Salah satu jenis infeksi kulit yang banyak dialami ialah infeksi jamur.
Kasus infeksi jamur cenderung lebih banyak dialami oleh pria daripada wanita.
Baca juga: Ini Cara Perawatan pada Pasien yang Mengalami Infeksi Jamur, Bisa Dilakukan di Rumah
"Khusus infeksi jamur, yakni tinea cruris lebih banyak diderita laki-laki dibandingkan perempuan," kata Zuhruf.
Walau demikian, tidak sedikit pula wanita yang mengalami infeksi jamur.
Lantaran hampir 70 sampai 80 persen orang pernah mengalami infeksi jamur.
Keluhan Infeksi Jamur
Banyaknya kasus infeksi jamur diakibatkan oleh area organ intim yang mudah lembap.
"Mulainya dari lipatan paha atau dari lipatan pantat sampai area genital," terang Zuhruf.
Keluhan infeksi jamur ini ditandai dengan:
- Bercak merah di sekitar kulit yang terinfeksi
Baca juga: Mengenal Non Surgical Female Intimate Rejuvenation, Treatment Peremajaan Vagina
- Rasa gatal yang berlebih terutama saat berkeringat
- Sebabkan rasa tidak nyaman
Dalam penyembuhannya, pasien akan diberikan obat anti jamur dan obat untuk menghilangkan bekas bercak merah.