TRIBUNHEALTH.COM - Behel gigi dikenal merupakan perawatan orthodonti.
Perawatan orthodonti satu ini diketahui bermanfaat membuat gigi menjadi rapi.
Namun sayangnya, pada beberapa orang yang telah melakukan pemasangan behel gigi lalu melepasnya, justru gigi kembali tidak rapi.
Baca juga: Apakah Gigi Sensitif Bisa Diatasi dan Disembuhkan? Simak Penjelasan drg. Callista Argentina
Kira-kira apa yang menjadi faktor penyebabnya?
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, drg. Deviana Maria Anastasia memberikan tanggapannya.
Berdasarkan pernyataannya, keadaan demikian seringkali terjadi pada seseorang yang sudah memakai behel pada usia belasan, seperti 14 tahun atau 20 tahun. Lalu melepasnya pada usia 25 tahun.
Meski usia di atas sangat tepat dilakukan pemasangan behel, namun bisa saja setelah memakai behel terdapat perubahan hormon kembali.
Perubahan hormon ini menyebabkan tulang menjadi tidak keras.
Selain faktor di atas, bisa juga dicetuskan karena tidak memakai retainer pasca melepas behel gigi.
Baca juga: Jika Benar Air Liur Penderita Diabet Mengandung Glukosa, Mungkinkah Memperparah Karang Gigi?
"Jadi ada kemungkinan relaps," imbuh Deviana.
Tak hanya itu, bisa juga dipengaruhi oleh gigi berlubang atau gigi dicabut.
Akhirnya menimbulkan jarak antar gigi lalu menimbulkan pergerakan antar gigi.
Oleh karena itu untuk mengantisipasinya perlu rutin kontrol ke dokter gigi, minimal satu tahun sekali.
Dampak Gigi Tidak Rapi
Gigi berantakan sering diidentifikasi sebagai gigi maju atau tidak rapi.
Kondisi ini bila tak segera diatasi, maka bisa menimbulkan sejumlah dampak yang tak menyenangkan bagi si pemilik raga.
Baca juga: Dr. drg. Munawir Usman Sebut Gigi Tonggos atau Gigi Maju Dapat Disebabkan Akibat Faktor Herediter
Sejumlah dampak memiliki gigi berantakan antara lain:
- Kurang percaya diri
- Mudah terselip makanan
- Gigi cepat berlubang