Hindari Beraktivitas di Malam Hari jika Tidak Terlalu Penting, Ketahui Alasannya

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Ahmad Nur Rosikin
ilustrasi aktivitas di malam hari

TRIBUNHEALTH.COM - Organ paru terdapat dua, yakni paru kanan dan paru kiri.

Paru-paru berfungsi untuk mensuplai oksigen ke seluruh tubuh.

Jika salah satu fungsi paru berkurang, atau salah satu paru yang fungsinya tidak bagus bahkan terdapat sesuatu yang mempengaruhi fungsi paru akan mempengaruhi pasokan oksigen ke seluruh tubuh.

Selain mensuplai oksigen, paru juga berfungsi sebagai penyaring udara dan seperti barrier pertahanan tubuh.

Misalkan terdapat benda asing, bakteri atau mikroorganisme yang terhirup, otomatis pertahanan pertamanya adalah paru-paru.

Udara cenderung dingin, di mana ketika malam hari suplai oksigen juga berkurang karena saat malam hari tumbuh-tumbuhan tidak bisa melakukan fotosintesis atau menghasilkan oksigen sendiri.

ilustrasi aktivitas di malam hari (travel.tribunnews.com)

Baca juga: Begini Cara Mengatasi Overthinking di Malam Hari Agar Tak Mengganggu Kualitas Tidur

Sehingga manusia saling berebut kebutuhan oksigen dan saat malam hari cenderung banyak karbon dioksida.

Ketika malam hari sudah pasti cuaca cenderung dingin.

Pada paru-paru terdapat saluran napas, dimana pada bagian saluran nafas terdapat reseptor yang bernama reseptor dingin.

Ketika malam hari ada yang sensitif terhadap reseptor dingin tersebut, misalnya memiliki bakat asma maupun bakat alergi maka sensor saraf mudah terangsang sehingga menyebabkan saluran nafas menyempit.

Oleh karena itu ketika malam hari banyak yang mengalami batuk-batuk dan sesak nafas.

dr. Wahyuningtyas menyarankan aktivitas malam hari jika tidak begitu mendesak, sebaiknya aktivitas dilakukan pada siang hari dibandingkan pada malam hari.

Baca juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Bersin-bersin pada Malam Hari, Bisa Disebabkan Bulu Hewan Peliharaan

Jika memang terpaksa sekali untuk beraktivitas saat malam hari, setidaknya diproteksi.

Misalnya menggunakan masker, selain itu juga perlindungan tubuh seperti menggunakan baju yang hangat agar reseptor dingin pada saluran nafas tidak mudah terangsang.

Jika suhu luar dingin dan sedang berada di ruang ber-AC, otomatis menambah tingkat dingin dan kelembaban udara.

Perlu diwaspadai juga jika kita sedang bersama dengan orang yang mengalami batuk kronis.

Misalkan seseorang di sebelah kita ada yang mengalami batuk kronis, apalagi batuk lebih dari 2 minggu tanpa ada pemeriksaan dari dokter, maka perlu berhati-hati.

Baca juga: Ahli Paparkan Gejala Khas Covid-19 Varian Omicron BA.5, Bikin Berkeringat saat Malam Hari

dr. Wahyuningtyas menyampaikan untuk berhati-hati saat beraktivitas dimalam hari karena kuman lebih menyukai suhu yang lembap.

Apabila kita bersama dengan orang yang mengalami batuk kronis, maka akan mudah tertular karena tidak ada pajanan sinar matahari.

Jika ada pajanan sinar matahari, setidaknya kuman langsung mati.

Halaman
12