TRIBUNHEALTH.COM - Kondisi kesehatan pada gigi tentu harus diperhatikan dengan baik untuk menghindari masalah yang bisa terjadi.
Selama pandemi, seseorang berhenti merokok dan mengeluhkan gigi berwarna kuning dan juga rapuh berbulir seperti kapur, apakah menderita diabetes?
drg. Anastasia menjelaskan, selama pandemi ini apakah seseorang tersebut rajin melakukan pemeriksaan karang gigi atau tidak.
Apabila selama pandemi belum melakukan tindakan pembersihan karang, jika terdapat material gigi berbulir seperti kapur, ada kemungkinannya berupa pecahan dari karang gigi.
Kemungkinan kedua adalah gigi yang sudah terlanjur neikrose atau gangren dan pecah.
Baca juga: Benarkah Gigi Pria Rapuh Sebelum Usia 30 Tahun Mengindikasikan Penyakit Jantung?
Berbicara tentang diabetes, ternyata juga memberikan faktor risiko bagi mereka yang kebetulan menderita diabetes pada kondisi kesehatan jaringan lunak gigi yang mudah terdeteksi adalah pada jaringan gusi.
Apabila misalkan pembersihannya tidak dilakukan dengan tepat sampai terjadi proses perlukaan, bagi mereka yang menderita diabetes tidak terkontrol bisa memicu kondisi-kondisi peradangan yang tidak ideal pada jaringan lunak maupun berimbas pada jaringan gigi.
drg. Anastasia menyarankan, sebaiknya pasien mengonsultasikan kondisi kesehatannya baik kondisi kesehatan umum berupa diabetes pada dokter dan ke dokter gigi untuk bisa diketahui pemicu kejadian adanya pecahab-pecahan yang dirasakan.
Karena kejadian adanya pecahan-pecahan tersebut bisa diakibatkan oleh karang gigi yang pecah atau gigi yang sudah neikrose dan mengalami kondisi rapuh.
Baca juga: Anatomi Gigi Laki-laki dan Perempuan Sedikit Berbeda, Ini Kata drg. R. Ngt. Anastasia
drg Anastasia mengatakan, berbicara tentang kerapuhan gigi tentu harus diketahui batasannya, apakah rapuh dalam pengertian material gigi hancur dengan sendirinya ataukah karena ada penyebab lain.
Misalkan akibat habbit ataukah penyakit-penyakit yang terjadi pada jaringan keras gigi, hingga mencapai jaringan terdalam gigi yaitu jaringan pulpa yakni penyakit gigi dan jarngan pendukungnya.
Kita harus bisa memilahnya, apa yang dimaksud dengan kerapuhan gigi.
Kadang kala masyarakat awam tidak begitu mudah membedakan, apakah gigi yang rapuh ini akibat gigi yang memang sudah bermasalah sebelumnya ataukah hal lain.
Hal lain ini juga belum diketahui apakah gigi tersebut sempat pecah atau fraktur, ataukah mengalami hal-hal lain.
Baca juga: Apa Tujuan Pemberian Sensasi Dingin pada Anak yang Hendak Tumbuh Gigi? Berikut Ulasan Dokter
Tetapi pada prinsipnya, kerapuhan gigi yang paling sering diakibatkan oleh anomali berupa penyakit atau gangguan kesehatan pada jaringan gigi termasuk jaringan pendukung gigi, mayoritas dipicu oleh habbit atau kebiasaan buruk.
Masalah ini di luar kasus pecahnya gigi dan frakturnya gigi akibat kejadian yang bukan dipicu oleh kejadian infeksi.
drg. Anastasia menyampaikan, bicara tentang habbit baik pria maupun wanita tidak bisa mengatakan bahwa pria lebih buruk habbitnya dibaning wanita.
Bicara habbit maka berbicara tentang keputusan dan bicara tentang pilihan pribadi dari pemilik raga, dan tidak dipengaruhi oleh gender.
Tetapi apabila bicara tentang faktor risiko terkait gender, maka bicara tentang hormonal.
Baca juga: Hati-hati, Ada Beberapa Kebiasaan Buruk yang Memicu Terjadinya Dentin Hipersensitif
drg. Anastasia juga mengatakan, pengaruh kondisi hormonal bagi ibu mengandung terkait kesehatan gigi dan rongga mulut.