Dalam hal ini, merujuk pada seseorang yang tengah mengalami emosional eating.
Dianda menyebutkan, bahwa penderita emosional eating cenderung akan banyak makan-makanan dengan rasa yang kuat. Seperti rasa manis atau asin.
Baca juga: Makanan Bisa Menjadi Penyumbang Tingkat Keparahan Kondisi Jerawat, Begini Ulasan dr. Veronica
Bila sudah dilakukan, maka biasanya akan timbul rasa puas di dalam diri si penderita.
Walaupun sebenarnya tubuh tidak menginginkannya.
"Kita harus bedakan dahulu, lapar atau emotional/stres eating," ucap Diana.
Identifikasi Stres Eating
Berikut ini sejumlah aspek yang perlu diperhatikan untuk mengidentifikasi stress eating, yakni:
1. Intensitas
Pastikan intensitas lapar tersebut, lapar datang secara perlahan atau tiba-tiba.
Baca juga: Masih Percaya Ada Makanan yang Bikin Darah Rendah? Dokter Ahli Gizi Jelaskan Itu Hanya Mitos
Keinginan makan yang datang tiba-tiba merupakan tanda emotional eating atau stress eating.
2. Cukup
Setelah mengonsumsi makanan, apakah sudah cukup merasa kenyang?
Jika perasaan tercukupi sudah ada dan muncul reaksi tubuh untuk berhenti, maka ini menandakan lapar yang datang adalah secara fisiologis.
Namun jika rasa lapar terus muncul, maka menjadi tanda stress eating.
Baca juga: Cegah Masalah Gizi pada Lansia dengan Pemberian Susu Padat Nutrisi, Simak Ahli Gizi R Radyan Yaminar
Penjelasan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa, Andri dan Dokter Spesialis Gizi Klinik, Diana Suganda dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Kompas TV.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)
Baca tanpa iklan