TRIBUNHEALTH.COM - Bila selama ini sering mendengar istilah SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) untuk deteksi kanker payudara, perlu kenali juga metode SADANI.
SADANI adalah metode pemeriksaan payudara secara klinis.
Metode SADANI ini dapat dilakukan setelah melakukan pemeriksaan SADARI.
Baca juga: Dokter Jelaskan Dampak Kurang Tidur, Lebih Berisiko Terkena Kanker Payudara dan Masalah Prostat
Hal ini disampaikan oleh dr. Upick A. Miskad, PhD., Sp.PA(K).
Menurut keterangannya, bila SADARI bisa dikerjakan sendiri di rumah, maka dalam metode SADANI akan dibantu oleh tim klinis/medis.
Seperti dokter dan perawat yang dianggap memiliki kemampuan.
Prosedur SADARI
SADARI wajib dilakukan oleh setiap wanita tanpa memandang usia.
"SADARI harus dilakukan oleh semua perempuan, mau muda atau tua harus melakukan," kata Upick dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Timur, kata Upick.
Baca juga: Kanker Payudara Terjadi Akibat Pertumbuhan Abnormal Sel-sel Payudara, Simak Penjelasan Dokter
SADARI, kata Upick, merupakan bentuk seorang wanita mencintai dirinya sendiri.
Mengingat payudara adalah salah satu bagian terpenting pada tubuh wanita, maka perlu dijaga dengan baik.
Upayakan rutin melakukan SADARI setiap bulan satu kali dengan durasi 7 menit, tepatnya hari ketujuh sampai kesepuluh pasca menstruasi.
Pada masa ini diyakini kelenjar pada area payudara mendekati normal. Maka akan memudahkan untuk dilakukan pemeriksaan.
SADARI
Lakukan metode SADARI untuk mendeteksi adanya penyakit kanker payudara.
Dalam menjalani pemeriksaannya, utamakan untuk memperhatikan sejumlah poin penting.
Upick menerangkan, sejumlah hal tersebut, seperti:
Baca juga: dr. Febriyanto Kurniawan, Sp. B (K) Onk Tegaskan jika Tak Semua Kanker Payudara Harus di Kemoterapi
1. Bentuk
Perhatikan bentuk payudara yang dimiliki. Apakah terdapat perubahan bentuk atau tidak.
2. Tampilan kulit