Pasca Terapi EVLA untuk Atasi Varises, Ini 3 Anjuran Dokter yang Perlu Dipatuhi

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah.

TRIBUNHEALTH.COM - EVLA atau Endovenous Laser Ablation adalah metode untuk mengatasi masalah varises.

Terapi ini sudah banyak dilakukan oleh negara luar dalam mengatasi varises dengan efek samping minimal.

Tindakan EVLA mampu menangani varises tanpa perlu melakukan pembedahan.

Baca juga: Tak Hanya di Kaki Saja, Varises Bisa Terjadi di Bagian Tubuh Lainnya, Simak Ulasan dr. Londung

Pasca menjalani terapi EVLA ini, ada sejumlah hal yang perlu dilakukan oleh pasien.

Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jateng, di antaranya:

1. Rutin berjalan kaki

Diharapkan melakukan aktivitas fisik yakni berolahraga.

Ilustrasi - orang tua yang aktif beraktivitas fisik, termasuk berjalan kaki (Pixabay)

Misalnya sempatkan di waktu sore hari untuk berjalan kaki.

2. Pakai graduated compression stocking dengan rajin

Adalah stocking khusus dengan tekanan yang sudah diatur sedemikian rupa untuk memeras darah.

Diharapkan pemberian stocking ini bisa membuat darah kembali ke dalam jantung.

3. Jalani USG

Baca juga: Perlu Waspada, Dokter Sebut Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Jadi Ancaman Masyarakat Dunia

Pasca 2 minggu jalani tindakan EVLA, dokter akan melakukan evaluasi terhadap kondisi pasien dengan melakukan USG tanpa menimbulkan rasa sakit.

Pantangan Pasca EVLA

Seorang pasien yang telah menjalani EVLA, dianjurkan memperhatikan sejumlah pantangan.

Berdasarkan pernyataan Novi, sejumlah pantangan yang perlu diperhatikan ialah:

1. Tidak Boleh Mandi Air Panas

Ilustrasi mandi air panas (Pexels)

Karena setelah dilakukan ablasi pada metode EVLA, diharapkan dinding vena bertemu dan menutup rapat.

Sehingga bila mandi menggunakan air hangat, dikhawatirkan pembuluh darah akan terbuka kembali sehingga varises muncul lagi.

Paling tidak jangan mandi air panas terlebih dahulu pasca dilakukam tindakan EVLA.

2. Hindari Sauna

Bagi masyarakat yang menggemari olahraga gym, sebaiknya hindari melakukan sauna.

Baca juga: Suhu Air yang Digunakan Mandi Bisa Pengaruhi Kualitas Tidur, Jangan Gunakan Air Panas atau Dingin

3. Jangan mengangkat benda berat

Apabila memiliki kebiasaan mengangat benda berat atau menggendong bayi, sebaiknya hindari terlebih dahulu.

Mengenal EVLA

Dalam penanganan Varises, Novi menganjurkan pasien melakukan metode EVLA.

Metode ini pertama kali dikembangkan di Eropa dan Amerika Serikat.

Kini, EVLA sudah hadir di Indonesia untuk membantu mengatasi varises pada masyarakat.

Ilustrasi penanganan dokter (freepik)

Dalam penanganan varises, EVLA menggunakan teknologi thermal atau panas (laser).

Sehingga bagian pada vena yang sudah tidak berfungsi dilakukan ablasi (disolder).

Varises bisa diterapi dengan EVLA tanpa melalui pembedahan sama sekali.

Baca juga: Cegah dan Atasi Asam Lambung Kambuh saat Berpuasa, Simak Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz

Untuk itu ada banyak manfaat yang bisa langsung dirasakan pasien, seperti:

- Tidak ada jahitan

- Tidak perlu puasa

- Pasca tindakan langsung bisa berjalan kaki.

Penyebab Varises

Hingga saat ini, kondisi yang paling banyak menyebabkan varises adalah:

- Genetik

- Usia

- Profesi.

ilustras seseorang yang mengalami varises (palembang.tribunnews.com)

Varises adalah kondisi yang menunjukkan pembuluh darah yang seharusnya ke jantung namun turun.

Hal ini disebabkan oleh clap di dalam vena mengendur.

Akhirnya menimbulkan benjolan-benjolan pada pembuluh darah dan kaki bengkak.

Baca juga: Benarkah Penggunaan High Heels dapat Memicu Terjadinya Varises? Begini Kata dr. Londung Brisman

Bila varises dibiarkan begitu saja tak ditangani dengan baik, maka bisa mencetuskan risiko paling parah yang disebut sebagai venous ulcer (borok atau luka pada kaki).

Meskipun seringkali kaki yang memborok atau luka pada kaki itu sering dicurigai akibat kencing manis.

Padahal bisa indikasi adanya risiko dari varises akibat aliran darah yang tak bisa kembali ke jantung tertimbun di kaki.

Kemudian membuat pembuluh darah di kaki tidak kuat lalu meletus seperti gunung merapi (ulkus).

Ilustrasi varises (Kompas.com)

"Itu adalah hasil akhir varises yang tidak diobati dengan baik," kata Novi.

Lebih berat lagi, selain mencetuskam venous ulcer juga bisa menyebabkan deep vein thrombosis (DVT) atau gumpalan darah di dalam vena.

DVT ini bisa terjadi pada seseorang yang memiliki varises namun karena suatu kondisi tertentu tidak bisa banyak bergerak.

Bisa berakibat vatal bila DVT ini lari ke pembuluh darah paru hingga menyebabkan:

- Sesak napas secara tiba-tiba

Baca juga: 5 Tips Ringankan Gejala Sesak Napas, Termasuk Hirup Uap Air dan Minum Jahe

- Penurunan saturasi yang sangat rendah

- dan meninggal dunia.

Karena itu Novi menghimbau agar tidak menyepelakan masalah pada pembuluh darah.

"Jangan sepelekan masalah pembuluh darah Anda, jangan sepelekan masalah varises ini," serunya.

Profesi Rentan Varises

Novi mengatakan bahwa varises bisa mudah terjadi akibat pekerjaan.

Dalam hal ini ialah pekerjaan yang banyak melibatkan aktivitas duduk.

Sejumlah profesi yang dianggap mudah menyebabkan varises adalah:

- Progammer

Iustras profesi yang rentan mengalami varises karena pekerjaannya terlalu banyak duduk (kompas.com)

- Guru

- Dokter

- Perawat

Baca juga: Diabetes Bisa Picu Terjadinya Retinopati Diabetik, Pembuluh Retina Bisa Pecah dan Picu Kebutaan

- SPG (sales promotion girl).

"Itu semua sering berdiri, sangat berisiko terkena varises," imbuhnya.

Untuk itu agar mencegah varises terjadi, diharapkan para pekerja yang berisiko tinggi mengalami varises rutin melakukan aktivitas fisik yakni berolahraga.

Misalnya sempatkan di waktu sore hari untuk berjalan kaki, jogging atau fitnes.

Mencegah Varises

Berikut ini sejumlah cara dalam mencegah varises terjadi, di antaranya:

- Rajin berolahraga

ilustrasi pola makan sehat (freepik.com)

- Menjaga pola makan

- Perhatikan posisi berdiri saat memakai higheels.

Penjelasan dr. Novi Anggriyani, Sp. JP (K). ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jateng.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)