TRIBUNHEALTH.COM - Sebuah temuan ilmiah menyebut game perang yang dimainkan anak-anak bisa memicu terjadinya aritmia.
Aritmia atau kelainan irama jantung bisa memiliki derajat yang beraneka ragam, mulai dari menyebabkan ketidaknyamanan kecil hingga memicu dampak fatal.
Komplikasi aritmia dapat mencakup stroke, kematian mendadak, dan gagal jantung, mengikuti terjadinya pembentukan bekuan darah di dalam vena.
Dilansir TribunHealth.com dari Express.co.uk, berikut ini sederet fakta-faktanya.
Sekilas mengenai aritmia
Mayo Clinic menyebut gangguan irama jantung aritmia terjadi ketika sinyal listrik yang mengoordinasikan detak jantung tidak bekerja dengan baik.
Orang yang mengalami kondisi ini mungkin mengalami jantung berdebar-debar dan mungkin tidak berbahaya.
Tetapi badan kesehatan tersebut menyebut aritmia juga bisa menimbulkan dampak yang mengganggu.
Kegagalan untuk mengobati kondisi ini sejak dini dapat mengakibatkan komplikasi yang berpotensi mematikan, jadi memahami tanda dan pemicunya adalah penting.
Baca juga: Perlu Diketahui jika Rentang Usia Kasus Aritmia Bisa Dialami oleh Anak-anak hingga Usia Lanjut
Game elektronik picu aritmia
Penyebab klasik aritmia termasuk penyakit virus, olahraga, minuman berkafein, beberapa minuman yang dijual bebas, dan obat-obatan yang diresepkan.
Namun, temuan baru menunjukkan bahwa game elektronik juga dapat menjadi pemicu aritmia.
Peneliti utama dari studi tersebut, Claire M Lawley, memberi penjelasan.
“Video game dapat menimbulkan risiko serius bagi beberapa anak dengan kondisi aritmia; mereka mungkin mematikan pada pasien dengan predisposisi, tetapi sering kali kondisi aritmia yang sebelumnya tidak dikenali," kata Lawley.
“Anak-anak yang tiba-tiba kehilangan kesadaran saat bermain game elektronik harus diperiksa oleh spesialis jantung karena ini bisa menjadi tanda pertama dari masalah kesehatan yang serius."
“Keluarga dan tim kesehatan harus memikirkan tindakan pencegahan keamanan seputar permainan elektronik pada anak-anak yang memiliki kondisi di mana ritme jantung cepat yang berbahaya berisiko.”
Baca juga: Waspada Jantung Berdebar, Dokter Sebut Tanda Penyakit Aritmia
Memperkuat penelitian sebelumnya
Laporan baru, yang diterbitkan di Heart Rhythm, bukan yang pertama mendokumentasikan pola di kalangan gamer elektronik.
Temuan ini memperkuat penelitian sebelumnya yang diterbitkan di Gunung Sinai, menunjukkan bahwa kelaparan hebat dapat memicu detak jantung tidak teratur dan pingsan pada beberapa pemain game.
Para peneliti melaporkan pada tahun 2019 bahwa beberapa pemain video game pingsan ketika sesi yang intens, menyebabkan detak jantung mereka berubah menjadi ritme yang tidak teratur yang dikenal sebagai aritmia.