Penggunaan gadget saat ini meningkatkan jumlah kasus orang dengan mata minus.
Pasalnya pada saat menggunakan gadget, seringkali seseorang menatapnya dengan jarak dekat.
Padahal tindakan ini bisa memicu risiko mata terkena gangguan refraksi.
"Jadi penggunaan gadget ini berkaitan dengan penglihatan dekat."
"Penglihatan dekat ini yang berlebihan akan meningkatkan risiko mata terkena gangguan refraksi atau mata minus," ungkap Irfan.
Karena itu dibutuhkan cara penggunaan gadget yang tepat agar terhindar dari mata minus. Yakni bermain gadget tidak lebih dari 2 jam.
Baca juga: Mata Silinder dan Miopi tetapi Hanya Gunakan Lensa Minus, Dokter Spesialis Mata Jelaskan Akibatnya
Jika memang sulit, bisa menerapkan prinsip 20-20-20.
Artinya setiap 20 menit melihat gadget secara dektam maka 20 detik selanjutnya istirahatkan mata dengan melihat benda yang jaraknya 20 kaki (6 meter).
Rokok Picu Gangguan Mata
Merokok adalah kebiasaan yang masih banyak dilakukan masyarakat. Terutama pada kaum pria.
Kebiasaan ini seringkali sulit dihentikan meskipun telah diketahui bahayangnya.
Telah diketahui bersama, bahwa bahaya dari kebiasaan merokok adalah menyebabkan masalah jantung.
Rupanya tak hanya pada organ itu saja, kebiasaan merokok juga mempengaruhi kesehatan mata.
"Jadi ada beberapa penyakit, salah satunya penyakit di saraf mata yang berhubungan dengan kebiasaan merokok," kata Irfan.
Baca juga: Mitos ataukah Fakta Memakai Kacamata Hitam Dapat Mengurangi Kerutan di Bawah Mata?
Sehingga karena ada penyakit tersebut, seringkali dokter akan menanyakan pada pasien yang akan memeriksakan matanya terkait kebiasaan merokok.
Hal yang Pengaruhi Kesehatan Mata
Organ mata berfungsi untuk membantu seseorang bisa melihat dengan jelas.
Jika mata mengalami masalah, maka imbasnya adalah fungsi penglihatan juga akan mengalami gangguan.
Karena itu penting untuk menjaga kesehatan mata, layaknya menjaga kesehatan organ lain.
Di antaranya ialah: