Tak Selalu Berbahaya, Ini Perbedaan Lemak Jenuh, Lemak Tak Jenuh, dan Lemak Trans

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi berbagai jenis lemak, ternyata tak semuanya buruk

TRIBUNHEALTH.COM - Lemak terdiri dari beberapa jenis dan tak semuanya buruk.

Dua jenis utama lemak yakni lemak jenuh dan lemak tak jenuh.

Sebagian besar makanan mengandung campuran berbagai jenis lemak.

Misalnya, minyak canola mengandung beberapa lemak jenuh tetapi sebagian besar lemak tak jenuh tunggal.

Sebaliknya, mentega mengandung beberapa lemak tak jenuh tetapi sebagian besar lemak jenuh.

Lemak jenuh tak boleh dikonsumsi dalam jumlah banyak

Ilustrasi susu termasuk lemak jenuh (Freepik.com)

Situs medis Mayo Clinic menyebut lemak jenuh lebih padat pada suhu kamar.

Lemak jenis ini ditemukan dalam mentega, lemak babi, susu dan yogurt penuh lemak, keju penuh lemak, dan daging tinggi lemak.

American Heart Association merekomendasikan untuk mengonsumsi lemak jenuh di bawah 7 persen kalori harian.

Pasalnya lemak jenuh cenderung menaikkan kadar kolesterol low-density lipoprotein (LDL) dalam darah.

Kadar kolesterol yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Lemak jenuh ada secara alami dalam daging merah dan produk susu.

Lemak ini juga ditemukan dalam makanan yang dipanggang dan makanan yang digoreng.

Baca juga: Ragam Makanan yang Mengandung Lemak Jenuh yang Perlu Dihindari Lansia dengan Penyakit Stroke

Medical News Today merinci sumber lemak jenuh antara lain:

  • keju
  • mentega
  • es krim
  • potongan daging tinggi lemak
  • minyak kelapa
  • minyak kelapa sawit.

Baca juga: dr. Tan Shot Yen Ingatkan Goreng Makanan Pakai Margarin Tak Kalah Bahaya dengan Minyak Goreng

Lemak tak jenuh baik untuk kesehatan

Manfaat konsumsi ikan salmon yang kaya omega 3, salah satu lemak tak jenuh (Pexels)

Mayo Clinic menyebut lemak tak jenuh cenderung cair pada suhu kamar.

Lemak jenis ini ditemukan dalam minyak nabati, ikan dan kacang-kacangan.

Studi menunjukkan bahwa makan makanan yang kaya lemak tak jenuh daripada lemak jenuh meningkatkan kadar kolesterol darah, yang dapat menurunkan risiko serangan jantung dan stroke.

Satu di antara jenis lemak tak jenuh adalah asam lemak omega-3.

Omega 3 dikaitkan dengan meningkatkan kesehatan jantung dengan memperbaiki kadar kolesterol, mengurangi pembekuan darah, mengurangi detak jantung tidak teratur dan sedikit menurunkan tekanan darah.

Halaman
12