Ermawati adalah seorang dokter spesialis neurologi (saraf).
Semenjak 2018 ia berpraktek di RS Hermina hingga saat ini.
Baca juga: Berbahayakah Jika Tremor Tidak Segera Mendapatkan Penanganan Dokter? Ini Kata dr. Ermawati Sp.N
Setelah sebelumnya, ia menjadi dokter jaga di sejumlah klinik dan IGD di wilayah kota Surakarta.
Kini dirinya menjadi anggota IDI (Ikatan Dokter Indonesia) dan anggota PERDOSNI (Perhimpunan Dokter Spesialis Neurologi Indonesia) cabang Surakarta.
Sebelum menjadi seorang dokter spesialis saraf, Ermawati telah menempuh sejumlah jenjang pendidikikan.
Ia menempuh pendidikan SMA di SMAN 4 Surakarta dan lulus pada 2005.
Selanjutnya, dirinya langsung memasuki jenjang pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran UNS Prodi Pendidikan Dokter (2005-2009).
Tepat pada tahun yang sama, ia dinobatkan sebagai dokter Muda RSUD Dr. Moewardi Surakarta (2009-2011).
Baca juga: Adakah Penyakit Lain yang Memicu Terjadinya Tremor? Ini Kata dr. Ermawati Sudarsono, Sp.N
Tidak puas sampai disitu, Ermawati kembali menuntaskan pendidikannya di Fakultas Kedokteran UNS Prodi Dokter Spesialis Neurologi/Saraf (2014-2018).
Berikut ini sejumlah karya ilmiah yang pernah Ermawati buat.
Antara lain:
1. Skripsi "Pengaruh Kelebihan Berat Badan Terhadap Keteraturan Siklus Menstruasi Pada Remaja di Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali".
2. Tesis "Hubungan Kadar Gamma–Glutamyltransferase dengan Gangguan Kognitif dan ADL (Activities of Daily Living) pada Pasien Pasca Stroke di RSUD dr. Moewardi".
3. Oral Poster "Perbandingan antara sub-tes visuoeksekutif MoCA-INA dan MMSE dalam mendeteksi Vascular Cognitive Impairment pada pasien stroke".
Baca juga: Apabila Orangtua Mengalami Tremor, Mungkinkah Diturunkan Secara Genetik? Ini Kata dr. Ermawati Sp.N
4. Poster laporan kasus "Non Hodgkin’s Limfoma Primer pada Vertebra Cervical".
Profil lengkap dr. Ermawati Sudarsono, Sp.N bisa dilihat disini.
Pertanyaan :
Kondisi tremor seperti apa yang bisa disembuhkan?
Anggra, Solo
dr. Ermawati Sudarsono, Sp.N menjawab :
Untuk tremor yang ringan kemungkinan besar dapat disembuhkan.
Sedangkan untuk tremor yang berat hanya dapat dikendalikan supaya gejala membaik dan tidak menimbulkan dampak dalam kehidupan sehari-hari pasien.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)