Mengenal Gejala Anemia, Selain Cepat Merasa Lelah

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Ekarista Rahmawati
ilustrasi seseorang yang cepat merasa lelah

TRIBUNHEALTH.COM - Darah yang ada di dalam tubuh memiliki banyak tugas dan pekerjaan.

Tugas dari darah antara lain mengangkut oksigen, hormon, dan masih banyak tugas darah yang dikerjakan di dalam tubuh.

Mengetahui banyaknya tugas yang dilakukan oleh darah, sudah seharusnya mengetahui kualitas darah di dalam tubuh kita sendiri.

Darah terdiri dari dua komponen yaitu sel darah dan cairannya.

Darah juga terdiri dari berbagai komponen yang bukan sel dan terdiri dari pembekuan darah, juga terdiri dari komponen lain seperti gula darah, kolesterol, dan berbagai zat-zat dalam tubuh yang berperan sebagai metabolisme sehari-hari.

Pada umumnya jika seseorang mengalami Hb rendah atau dikenal sebagai anemia gejala yang dirasakan adalah cepat merasa lelah.

ilustrasi seseorang yang cepat merasa lelah (health.kompas.com)

Baca juga: Gampang Lelah Bisa Jadi Tanda Defisiensi B12, Berikut Ini Sederet Gejala Lainnya

Banyak penyebab dari anemia, sehingga harus memperhatikan hal-hal yang menyertai, apakah keluhan cepat lelah tersebut jangka pendek ataupun jangka panjang sehingga penyebab akan lebih mudah diketahui.

Tentunya harus dibantu dengan pemeriksaan fisik dan laboratorium.

Komponen lain seperti trombosit rendah, dikarenakan trombosit berfungsi dalam pembekuan darah umumnya akan mudah mendapatkan perdarahan pada kulit atau disebut dengan trauma ringan.

Trauma ringan yang dialami misalnya saat menyikat gigi berdarah, maka harus memperhatikan hal-hal yang mengindikasikan diri segera melakukan pemeriksaan darah dengan tujuan untuk memastikan penyebabnya.

Cara meningkatkan kualitas darah harus sesuai dengan penyebabnya.

Jika anemia dikarenakan kekurangan zat besi, tentu saja harus memberikan suplementasi zat besi bisa berupa tablet.

Baca juga: Atasi Kelelahan dengan Mengatur Pola Makan, Pilih Sederet Buah dan Sayur Berikut

Pada beberapa kondisi yang akut atau proses yang berat memerlukan infus atau transfusi darah.

Tetapi pada kondisi anemia kronik memerlukan zat besi dan mengonsumsi makanan yang mengandung cukup zat besi.

dr. Lugyanti menyampaikan bahwa terdapat beberapa kondisi yang tidak berkaitan langsung dengan sel, misalnya darah cukup baik namun kolesterol sangat tinggi tentu saja akan mempengaruhi kualitas dalam darah.

Karena diketahui komponen dalam darah adalah sel dan cairan jika dalam kondisi ekstrim maka akan mempengaruhi kekentalan darah.

dr. Lugyanti juga mengatakan bahwa penyebab anemia yang sering terjadi di negara berkembang adalah anemia defisiensi besi (kekurangan zat besi).

Kekurangan zat besi bisa dikarenakan kekurangan nutrisi, pendarahan kronik, dan cacingan.

Baca juga: Asupan Protein Berikan Energi untuk Tubuh dan Atasi Kelelahan, Bisa dari Sumber Hewani dan Nabati

Selain karena kekurangan zat besi, penyebab anemia bisa terjadi karena thalasemia.

Thalasemia merupakan penyakit genetik yang diturunkan.

Halaman
12