Lemak trans, bagaimanapun, memang meningkatkan risiko.
Para peneliti belum memiliki hasil yang meyakinkan mengenai lemak jenuh.
Sementara diet yang mengandung terlalu banyak lemak jenuh dapat meningkatkan berat badan dan risiko CVD, mungkin hal itu tidak berbahaya seperti yang pernah dipikirkan para ilmuwan.
Lemak tak jenuh sudah terbukti bermanfaat untuk kesehatan jantung
Sebaliknya, manfaat kesehatan dari lemak tak jenuh sudah mapan.
Bukti pertama dari sifat "menyehatkan jantung" mereka berasal dari tahun 1960-an.
Peneliti menemukan bahwa orang-orang dari Yunani dan wilayah Mediterania lainnya memiliki tingkat penyakit jantung yang rendah dibandingkan dengan lokasi lain meskipun mengonsumsi makanan yang relatif tinggi lemak.
Lemak tak jenuh membantu menurunkan kadar kolesterol LDL seseorang, mengurangi peradangan, dan membangun membran sel yang lebih kuat dalam tubuh.
Mereka juga dapat membantu seseorang mengurangi risiko rheumatoid arthritis, menurut sebuah studi tahun 2014.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)