Memahami Derajat Keparahan hingga Cara Deteksi Kepribadian Obsessive Compulsive Disorder (OCD)

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi salah satu gangguan mental OCD, begini penjelasan Mayor Kes dr. Hary Purwono, Sp.KJ

"Kemudian secara temperamen, luapan emosinya biasanya orangnya lebih gampang tersinggung, kemudian orangnya lebih gampang cemas dan overthingking, suasana hatinya itu serius atau suram," tutur Mayor Kes dr. Hary Purwono, Sp.KJ.

Pasalnya penderita OCD jarang sekali terlihat bingah dan terlalu serius.

"Orang-orang tersebut apabila kita bergaul lebih dalam, pandangannya terhadap dunia itu dia selalu berpikir bahwa karena dia terbiasa dengan skema yang tidak terstruktur. Jadi dia selalu berpikiran bahwa hidup itu sulit untuk diprediksi," ulasnya.

"Jadi sangat menuntut untuk dapat seseorang itu mengendalikan segalanya dan tidak boleh salah sedikit pun," lanjut Mayor Kes dr. Hary Purwono, Sp.KJ.

"Jadi bayangkan apabila orang yang punya pandangan seperti itu hidupnya akan sangat kaku sekali," paparnya.

Baca juga: Psikolog Sebut Manusia adalah Makhluk yang Dinamis, Sehingga Suasana Hati atau Emosi Akan Naik Turun

"Kemudian selanjutnya ada skema-skema tertentu dalam dia salah dalam mengadaptasi kondisi. Contohnya biasanya orang seperti ini bisa kita bayangkan standarnya terhadap sesuatu akan sangat tinggi karena dia perfectionist yang freak saya bilang, kemudian menghakimi orang lain di sekitarnya di lingkungannya kemudian biasanya menjadi pencemas karena dia selalu menahan luapan emosi yang tidak terkendali tadi," ucapnya.

Ilustrasi seorang laki-laki alami OCD, begini kata Mayor Kes dr. Hary Purwono, Sp.KJ (pixabay.com)

Baca juga: Ejakulasi Dini Pengaruhi Kualitas Sperma, Benarkah? dr. Dandy Tanuwidjaja, Sp.U Menjawab

Selain itu, ada perikopasi dan detail terhadap kebutuhan akan kendali.

Di mana pandangannya terhadap dunia harus dikendalikan sebaik mungkin dan tidak boleh ada yang salah.

Sehingga penderita OCD selalu berpikiran bahwa semuanya harus di bawah kontrolnya.

Akibatnya hal tersebut akan sangat membebani penderita OCD.

"Yang terakhir biasanya orang tersebut apabila masuk ke dalam lingkungan medicine dalam dunia medis ataupun masuk ke dalam membutuhkan pertolongan seorang klinisi biasanya hubungan empati interpersonalnya tidak langsung terjalin karena mereka bersikeras bahwa mereka itu sebenarnya adalah tidak berkenan dikondisikan sebagai objek," jelasnya.

Baca juga: Sudah Berumah Tangga namun Hasrat Seksual Sering Menurun, Apa Penyebabnya? Ini Kata Dokter

Penjelasan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa, Mayor Kes dr. Hary Purwono, Sp.KJ dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 17 September 2022.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.