TRIBUNHEALTH.COM - Makanan Pendamping ASI (MPASI) diberikan pada bayi setelah menginjak usia 6 bulan.
Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) merupakan salah satu periode penting bagi tumbuh kembang bayi.
Saat periode ini, bayi mulai belajar mengenal bentuk dan rasa makanan selain Air Susu Ibu (ASI)
Jangan berikan MPASI sebelum berusia 6 bulan
Makanan Pendamping ASI (MPASI) sebaiknya tidak diberikan sebelum bayi berusia 6 bulan.
Bukan tanpa alasan, hal ini karena pada usia tersebut bayi lebih berisiko mengalami alergi makanan.
Baca juga: Apakah yang Menjadi Penyebab dari Penyakit Kanker? Simak Ulasan dr. Yusuf Aulia Rahman, Sp.PD
Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A (K) yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk.
Baca juga: dr. Kartikaningsih Sp. A Ungkap Beberapa Jenis Makanan yang Mendukung Tumbuh Kembang Anak
Perlu menjadi informasi jika pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) sebelum bayi berusia 4 bulan juga bisa meningkatkan risiko bayi tersedak.
Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A (K) menerangkan jika pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) harus sejak bayi berusia 6 bulan.
Karena sebelum berusia 6 bulan, sistem pencernaan atau enzim-enzim yang berperan belum ada.
"Sebelum umur 6 bulan sistem pencernaannya, enzim-enzim itu belum ada yang untuk mencerna makanan-makanan yang lainnya itu," terang Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A (K).
"Jadi yang ada di dalam sistem pencernaan bayi sampai umur 6 bulan itu hanya enzim-enzim untuk mengolah makanan-makanan dari minuman ASI saja," pungkas Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A (K).
Baca juga: dr. Amelica Oksariani, M Biomed (AAM) Sampaikan Cara Mendapatkan Kulit Sehat dan Cerah
Baca juga: Pentingnya Rutin Kontrol Gigi, Utamanya untuk Anak-anak, Kenali Sederet Manfaatnya Berikut Ini
"Belum bisa mengolah makanan lainnya, sehingga kalau diberi makanan lainnya nanti makanan itu tidak bisa dicerna dengan baik. Akhirnya bisa diare dan lain sebagainya," timpal Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A (K).
Jadwal pemberian MPASI
Berdasarkan penuturan Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A (K) pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) harus ada jadwalnya.
"Harus menunggu supaya anak itu betul-betul lapar pada waktu dia maem (makan). Jadi harus ada jarak antara pemberian makan atau pemberian susu sebelumnya dengan makanan yang akan diberikan," kata Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A (K).
Menurut Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A (K), jarak waktu pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) paling sedikit adalah antara 2 sampai 3 jam.
"Jadi misalkan ya jam 6 bangun tidur diberi susu, habis diberi susu kan dia kenyang. 2 jam kemudian dia lapar, nah setelah 2 jam baru dia diberi maemnya," tutur Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A (K).
"Kedua juga timingnya. Kalau jam 6 dia bangun tidur misalkan masih ogah-ogahan, masih malas ya jangan diberi makan. Diberi aja minum susunya atau di tetekin (pemberian ASI) jadi biar dia agak semangat dulu, ogah-ogahannya sudah hilang baru jam 8 dia diberi maem (makan)," ulas Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A (K).
Itulah tips yang diberikan oleh Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A (K) agar saat anak diberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) bisa makan dengan lahap.