4 Mitos Seputar Vitamin dan Suplemen, Belum Tentu Aman meski Berlabel 'Alami'

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi suplemen

TRIBUNHEALTH.COM - Banyak suplemen dan vitamin yang dijual bebas.

Hal ini membuat orang berpikir bahwa semua vitamin dan suplemen baik untuk diminum dan tidak akan berbahaya.

Padahal, ada sederet mitos seputar konsumsi suplemen dan vitamin, yang justru bisa berbahaya bagi kesehatan.

Dilansir TribunHealth.com dari Medical News Today (MNT) berikut ini uraiannya.

1. Makin banyak makin baik

ilustrasi konsumsi suplemen (kompas.com)

Dalam hal vitamin, makin banyak tidak selalu lebih baik.

Faktanya, kebanyakan asupan vitamin terkadang bisa berbahaya.

Dosis besar dari beberapa vitamin justru dapat berdampak negatif.

Misalnya, menurut American Cancer Society:

“Terlalu banyak vitamin C dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap tembaga, logam yang dibutuhkan oleh tubuh."

Baca juga: Hati-hati, Dua Suplemen Ini Berisiko Sebabkan Stroke jika Diminum Bersamaan

"Terlalu banyak fosfor dapat menghambat penyerapan kalsium tubuh. Tubuh tidak dapat membuang vitamin A, D, dan K dalam dosis besar, dan ini dapat mencapai tingkat racun jika dikonsumsi terlalu banyak.”

Selain itu, terlalu banyak vitamin C atau kalsium dapat menyebabkan diare dan sakit perut.

Mengambil terlalu banyak vitamin D dalam waktu lama dapat menyebabkan kalsium menumpuk di dalam tubuh, yang disebut hiperkalsemia.

Hiperkalsemia dapat melemahkan tulang dan merusak jantung dan ginjal.

2. Jika labelnya mengatakan 'alami', itu pasti aman

ilustrasi suplemen (grid.id)

Sayangnya, istilah "alami" tak begitu berarti dalam kaitannya dengan keamanan atau efektivitas suplemen.

Untuk memberikan contoh ekstrem, sianida adalah senyawa alami yang dihasilkan pakis.

Tentu saja, kami tidak menyarankan suplemen apa pun yang mengandung sianida.

Baca juga: Apakah Suplemen Pemutih Tergolong Aman untuk Dikonsumsi? Ini Penjelasan Ahli Gizi

Beberapa senyawa tumbuhan alami memang memiliki khasiat obat, tetapi tak sebatas itu saja.

Misalnya, akar dandelion adalah pencahar, sedangkan daun dandelion adalah diuretik.

Halaman
12