Meski Bernutrisi, Ibu Hamil Perlu Batasi Konsumsi Hati, Ada Bahaya di Baliknya

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ekarista Rahmawati
Ilustrasi mengonsumsi hati selama kehamilan

TRIBUNHEALTH.COM - Ibu hamil kerap kali khawatir ketika akan mengonsumsi suatu makanan, tak terkecuali hati.

Meskipun penuh dengan nutrisi, hati mengandung jenis vitamin A tingkat tinggi yang berpotensi menyebabkan keguguran dan cacat lahir pada bayi yang sedang berkembang, terutama selama beberapa bulan pertama kehamilan.

Memiliki porsi kecil hati sekali atau dua kali sebulan dalam kehamilan tidak dianggap berbahaya.

Tetapi situs medis Baby Center menyarankan untuk menghindari hati jika sedang mencoba untuk hamil atau pada trimester pertama kehamilan, dan batasi dengan hati-hati di kemudian hari.

Apakah hati baik untuk ibu hamil?

Ilustrasi hati sapi (Sajian Sedap)

Kaya akan vitamin, mineral, dan protein, hati umumnya dianggap sebagai makanan yang sehat dan padat nutrisi.

Namun, hati mengandung konsentrasi vitamin A yang sangat tinggi, yang bisa berbahaya selama kehamilan.

Ada dua jenis vitamin A dalam makanan:

  • Preformed vitamin A (retinol), ditemukan dalam produk hewani seperti hati, telur, susu, dan keju.
  • Karotenoid provitamin A, termasuk beta-karoten, pigmen tumbuhan yang ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran yang diubah tubuh menjadi vitamin A.

Baca juga: 4 Keunggulan Jeroan yang Kerap Dianggap Sebagai Pemicu Kolesterol

Satu porsi hati sapi mengandung lebih dari tujuh kali asupan vitamin A harian yang direkomendasikan untuk ibu hamil.

Selama kehamilan, penting untuk menghindari terlalu banyak vitamin A, tetapi juga penting untuk mendapatkan cukup vitamin A.

Ibu hamil membutuhkan lebih banyak vitamin A selama kehamilan untuk mendukung perkembangan mata dan tulang bayi dan untuk menjaga metabolisme tubuh sendiri, terutama selama kehamilan trimester ketiga.

Baca juga: 4 Manfaat Penting Minum Air Putih selama Kehamilan, Bisa Cegah Sembelit dan Wasir

Tanda-tanda ibu hamil (Pexels)

Pada masa-masa ini, bayi tumbuh dengan cepat.

Untuk mendapatkan vitamin A yang dibutuhkan, konsumsi vitamin prenatal yang mengandung vitamin A berupa beta-karoten dan makan makanan yang kaya provitamin A.

Sumber makanan terbaik adalah buah-buahan dan sayuran – terutama yang berwarna oranye atau kuning, ditambah daun-daunan sayuran hijau.

Baca juga: Alpukat, Wortel, dan Sederet Makanan Bernutrisi Ini Baik Dikonsumsi saat Hamil

Berapa banyak hati yang aman selama kehamilan?

Ilustrasi mengonsumsi hati selama kehamilan (Sajian Sedap)

Meskipun hati mengandung vitamin A dosis tinggi, makan setengah porsi (atau 1,5 ons) sekali atau dua kali sebulan mungkin aman untuk ibu hamil atau bayi.

Namun, karena tubuh menyimpan kelebihan vitamin A, makan dalam porsi kecil lebih sering dapat menjadi racun bagi bayi.

Jika Anda sesekali memakan hati, penting untuk memasaknya sampai matang untuk membunuh salmonella, sejenis bakteri yang berpotensi menyebabkan infeksi berbahaya pada ibu hamil dan bayi.

Untuk memastikan hati matang dengan baik, pastikan jusnya jernih dan tidak ada sisa merah muda di dalamnya.

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)