TRIBUNHEALTH.COM - Istilah 'healing' kini memiliki kelekatan dengan jalan-jalan atau travelling.
Orang kerap kali berjalan-jalan atau liburan untuk healing, yang dapat diartikan untuk 'memulihkan' psikologis dari stres, kecemasan, atau hal lainnya.
Rupanya penelitian ilmiah juga mendukung bahwa jalan-jalan punya efek positif untuk kesehatan mental, satu di antaranya membuat orang lebih kreatif.
Jika merasa lelah, travelling mungkin berguna untuk 'kembali ke jalur semula'.
Adam Galinsky, seorang ilmuwan sosial di Universitas Columbia di New York City yang mempelajari hubungan antara perjalanan dan kreativitas, telah menemukan hubungan positif antara keduanya.
Baca juga: Travelling Bagus untuk Kesehatan Mental, Dapat Menumbuhkan Perasaan Bahagia
Beradaptasi dengan budaya yang berbeda, seperti yang sering terjadi secara alami dan pasti saat bepergian, bisa cukup kuat untuk menumbuhkan kreativitas.
Sebuah studi Galinsky cowrote, yang diterbitkan dalam Personality and Social Psychology Bulletin, menemukan bahwa tinggal di luar negeri dapat memfasilitasi proses yang disebut pembelajaran multikultural.
Baca juga: Stres dan Depresi? Penelitian Ungkap Liburan Bisa Mengatasi Keduanya
Kemampuan belajar multikultural memungkinkan seseorang memecahkan masalah dengan cara baru, meningkatkan kesadaran akan lingkungan, dan mengurangi kekakuan
Para peneliti menemukan, ketiganya dapaat berkontribusi pada kreativitas.
Pengalaman baru mungkin mendorong seseorang untuk lebih kreatif, karena mungkin harus berpikir secara berbeda untuk menavigasi situasi baru, kata Saba Harouni Lurie, terapis pernikahan dan keluarga berlisensi di Los Angeles.
Baca juga: Mengenal Gangguan Mental Skizofrenia yang Disampaikan Adib Setiawan S.Psi., M.Psi.
“Kebaruan perjalanan, termasuk orang, budaya, adat istiadat, dan tempat, dapat memperluas perspektif pelancong, meningkatkan kepositifan, dan memungkinkan kreativitas."
"Perjalanan juga memberi kita jarak dari masalah atau situasi, yang kemudian dapat memberi kita kemungkinan perspektif baru.”
Penelitian terbaru mendukung pandangan ini.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Frontiers in Psychology pada tahun 2021 menugaskan 274 pekerja untuk melaporkan sendiri kreativitas mereka sebelum dan sesudah liburan.
Para peneliti mencatat bahwa sementara pekerja melaporkan lebih sedikit kreativitas pada hari pertama kembali bekerja (saat mencoba menangani tugas yang menumpuk), mereka merasa secara keseluruhan lebih kreatif dua minggu setelah liburan saat menangani tugas baru.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)