7 Tanda Seseorang Menggertakkan Gigi saat Tidur, Lelah saat Bangun Tidur dan Muncul Sensitivitas

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi seseorang yang mengalami gigi sensitif akibat bruxisme

TRIBUNHEALTH.COM - Bruxisme adalah kebiasaan menggertakkan gigi saat tertidur.

Meski tampak sepele, kebiasaan ini sangat membahayakan karena gigi akan terkikis secara perlahan.

Ketika bruxisme tidak dihentikan, bukan tidak mungkin terkikisnya gigi akan membuka jalan berbagai masalah kesehatan gigi dan mulut yang lebih serius.

Sayangnya bukan hal mudah untuk menghentikan bruxisme.

Bahkan, orang kerap tidak sadar memiliki kebiasaan ini karena terjadi saat tertidur.

Sejumlah gejala berikut mungkin jadi tanda seseorang mengalami bruxisme, dilansir TribunHealth.com dari Everyday Health, pada Rabu (24/8/2022).

Gigi rusak

ILUSTRASI - Gigi rusak karena bruxisme (Freepik)

Alat restorasi gigi (misal gigi palsu) atau gigi yang menunjukkan tanda-tanda aus, rata, retak, atau terkelupas merupakan bukti kuat dari bruxisme yang sedang berlangsung.

Dalam kasus yang parah, kerusakannya begitu jelas sehingga gigi hampir tidak terlihat di atas garis gusi, atau struktur internal gigi telah terbuka.

“Saya akan melihat gigi belakang di mana puncaknya aus atau memiliki lubang kecil, atau di mana tubuh gigi berubah menjadi kekuningan atau kecoklatan karena kehilangan enamel, 'lapisan permen' putih pada gigi," kata Lokesh Rao, DDS, dari Westchester Dental Design di Yonkers, New York.

Baca juga: Fakta Menarik Seputar Dental Anxiety, Kecemasan yang Muncul saat Akan ke Dokter Gigi

Gertakan yang ekstrem dan terus-menerus juga dapat melepaskan gigi dari perlekatannya pada rahang.

“Ketika tulang di sekitarnya patah, gigi menjadi seperti tiang pagar yang ditanam di tanah yang terlalu gembur,” kata Rao.

"Jika Anda mengayunkannya terlalu keras, itu akan jatuh."

Kebisingan

Ilustrasi berisik karena bruxisme (Freepik.com)

Bagi sebagian orang, orang yang pertama menyadari justru adalah pasangan, karena mendengar suara gertakan gigi.

Sendi temporomandibular itu sendiri (engsel di mana rahang atas dan bawah bertemu) dapat menghasilkan suara letupan atau gertakan.

Jika tidur tanpa pasangan, perangkat atau aplikasi perekam audio dapat membantu seseorang menyelidiki, apakah mereka mengalami kondisi ini atau tidak.

Baca juga: Jadwal Tidur Teratur Bisa Cegah Insomnia, Lakukan Juga Tips Berikut Ini

Sensitivitas

Gigi bisa menjadi sangat sensitif terhadap rasa sakit, dingin, panas, atau rangsangan lainnya.

Itu sering karena patah tulang kecil yang diciptakan oleh kekuatan rahang yang berulang.

Halaman
12