5 Penyebab Sakit Perut pada Anak: Sembelit, Diare, hingga Faktor Kesehatan Mental

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi sakit perut pada anak akibat diare

TRIBUNHEALTH.COM - Sakit perut merupakan kondisi yang bisa dialami oleh siapa saja, tak terkecuali anak-anak.

Terkait hal ini, Ahli Gastroenterologi Anak di Klinik Cleveland, Deborah Goldman, MD, memberikan penjelasan.

“Tanda dan gejala bervariasi sesuai dengan usia anak, dan penyebabnya bervariasi berdasarkan usia. Kita dapat melihat hal-hal pada bayi yang tidak kita lihat pada remaja,” katanya, dilansir TribunHealth.com dari berita Everyday Health.

Beberapa penyebab umum sakit perut pada anak termasuk sembelit, diare, dan bahkan kecemasan.

Dilansir TribunHealth.com dari Everyday Health, berikut ini berbagai penyebab sakit perut yang dialami anak.

Penyakit tertentu

ilustrasi anak yang mengalami sakit perut (freepik.com)

Baca juga: Konsumsi Pisang hingga Air Kelapa untuk Redakan Gejala Flu Perut

Sementara bayi mungkin menunjukkan kesusahan dengan menangis dan rewel, seorang anak di bawah 8 tahun mungkin mengatakan perutnya sakit tetapi tidak bisa menggambarkan rasa sakitnya.

Terkait ini, orangtua harus peka untuk melihat bagian mana yang sebenarnya sedang sakit.

“Saya meminta mereka untuk menunjukkan di mana rasa sakitnya paling parah,” kata Craig Friesen, MD, direktur divisi gastroenterologi dan direktur medis program sakit perut di Children's Mercy Hospital di Kansas City dan profesor pediatri di University of Missouri–Kansas City School of Medicine.

"Jika mereka menunjuk ke kanan bawah, mereka mungkin perlu pergi ke UGD untuk radang usus buntu."

Sembelit

Ilustrasi sembelit dan rutinitas ke toilet (Pixabay)

Salah satu penyebab utama sakit perut adalah sembelit.

Seorang anak mungkin mengalami sembelit jika mereka tidak makan cukup serat dari buah-buahan dan sayuran, yang dapat membuat sistem pencernaan mereka lamban dan membuat sulit buang air besar.

Meskipun mungkin menyusahkan, sembelit jarang merupakan keadaan darurat.

Baca juga: Cara Alami Berikut Dapat Atasi Sembelit, Termasuk Perbanyak Minum dan Olahraga

"Orang-orang menjadi sangat gugup tentang sembelit, tetapi bisa jadi normal bagi seorang anak untuk tidak buang air besar selama beberapa hari," kata Wendy Hobson-Rohrer, MD, seorang profesor pediatri di University of Utah Health di Salt Lake City.

"Selama kotorannya lunak dan tidak keras dan anak tidak mengejan, frekuensi tidak biasanya tidak menjadi masalah."

Waspada Encopresis

Ilustrasi anak yang sedang sakit (Pixabay)

Encopresis adalah bentuk ekstrim dari sembelit.

Ini terjadi ketika anak menahan tinja yang keras karena sakit saat buang air besar.

Tinja yang mengeras meregangkan usus besar dan rektum, dan pada waktunya mempengaruhi kemampuan anak untuk merasakan tinja.

Halaman
12