Kita bagi menjadi beberapa bagian untuk perawatan atau prosedur tindakannya.
Misalnya yang gangguannya pada hiperpigmentasi epidermis atau di lapisan kulit bagian atas, paling bagus diberikan lightening agent atau depigmentasi agent.
Jadi bahan-bahan yang sifatnya untuk menghambat pembentukan melanin ataupun yang mempercepat proses melanin itu terkelupas.
Jadi misalnya yang sering ditemukan sehari-hari yang sifatnya ada retinol, glycolic acid yang termasuk dalam AHA atau BHA, kemudian yang sifatnya menghambat pigmentasi bisa berupa serum vitamin B, akar manis, itu bahan-bahan yang memang sudah teruji untuk mengurangi pigmentasi atau sifat lightening agent.
Sementara untuk prosedurnya, terutama untuk lapisan kulit atas biasanya dokter akan menganjurkan untuk dilakukan chemical peeling ataupun microdermabrasi dengan cara physical peeling.
Baca juga: Memahami Definisi Hiperpigmentasi Kulit dari Sisi Medis Menurut dr. Lusiyanti, M.Med., Sp.KKÄ·
Baca juga: 7 Tanda Diabetes pada Area Kaki, Termasuk Kesemutan hingga Munculnya Luka
Perawatan tersebut dilakukan rutin selama beberapa kali dengan konsentrasi yang tepat akan mengurangi hiperpigmentasinya.
Biasanya dokter akan menganjurkan sesuai dengan tone overnya kulit setiap 28 hari untuk pengelupasannya itu sendiri.
Berikutnya bisa dengan laser untuk pigmentasi bagian luar, biasanya digunakan fractional laser yang sifatnya pengelupasan.
Sedangkan untuk pigmentasi dalam bisa dilakukan dengan beberapa cara, selain dengan krim-krim yang bisa menghambat pembentukan pigmen juga bisa dilakukan laser.
Sifat laser pun juga bermacam-macam, tapi yang paling banyak ditemukan di klinik-klinik adalah laser yang bersifat Nd-YAG, jadi targetnya adalah melanin.
Sehingga melanin tersebut akan dipecah kemudian diserap oleh tubuh kita sendiri dan pigmentasi tersebut semakin hari semakin berkurang.
Baca juga: Hati-hati, Penggunaan KB Bisa Meningkatkan Risiko Terjadinya Kanker Payudara
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.