Baca tanpa iklan
TRIBUNHEALTH.COM - Morning sickness merupakan suatu kondisi yang biasa dialami oleh ibu hamil.
Seseorang dengan morning sickness mungkin merasa lelah, mual, dan mereka mungkin muntah.
Bagi banyak orang, gejala mual di pagi hari adalah salah satu tanda pertama kehamilan.
Meskipun jarang serius, morning sickness bisa sangat tidak nyaman dan mengganggu.
Pada artikel ini, TribunHealth.com membahas mengenai fakta-fakta seputar morning sickness, dilansir dari situs medis Medical News Today (MNT) pada Sabtu (13/8/2022).
Banyak dialami, secara umum tidak berbahaya
Baca juga: 5 Makanan yang Baik Dikonsumsi Selama Kehamilan, Penting untuk Menunjang Perkembangan Janin
Morning sickness mempengaruhi sekitar 80 persen dari semua orang hamil.
Dan individu yang menggunakan kontrasepsi hormonal atau terapi penggantian hormon mungkin juga memiliki gejala yang sama.
Dalam kebanyakan kasus, morning sickness tidak membawa risiko kesehatan bagi janin.
Faktanya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa morning sickness ringan bisa menjadi tanda kehamilan yang sehat dan dikaitkan dengan tingkat keguguran yang lebih rendah.
Penyebab
Penyebab pasti mual di morning sickness masih belum diketahui.
Namun, perubahan hormonal mungkin memainkan peran kunci.
MNT merinci beberapa hal berikut yang mungkin memicu morning sickness.
- Tingkat estrogen
Peningkatan kadar hormon estrogen yang bersirkulasi dalam tubuh dapat menyebabkan mual di pagi hari.
Namun, penelitian belum mengkonfirmasi tautan ini.
Baca juga: Berbagai Penyebab Pusing pada Kehamilan Trimester 1, Normalkah jika Pusing saat Baru Berdiri?
- Tingkat progesteron
Ketika seseorang hamil, kadar hormon progesteronnya juga meningkat.
Ini melemaskan otot-otot rahim, atau rahim, untuk mencegah persalinan dini.
Namun, itu juga dapat mengendurkan perut dan usus, yang mengakibatkan kelebihan asam lambung dan penyakit refluks gastroesofagus, atau refluks asam.
Baca juga: Tak Hanya Perubahan Hormonal, Sejumlah Hal Berikut Dapat Sebabkan Diare pada Ibu Hamil
- Gonadotropin korionik
Tingkat hormon human chorionic gonadotropin (hCG) juga meningkat, dan ini dapat menyebabkan muntah.
Embrio yang sedang berkembang menghasilkan hormon ini segera setelah pembuahan.
Kadar hCG memuncak sekitar minggu 9-12 kehamilan, dan mual dan muntah juga dapat memuncak pada saat ini.
Sementara banyak penelitian telah menemukan bahwa peningkatan hCG dan mual dan muntah terkait, peran pasti hormon dalam morning sickness masih belum jelas.
Baca juga: Olahraga Bermanfaat Penting untuk Ibu Hamil, namun Tak Disarankan untuk Orang dengan Kondisi Berikut
- Indera penciuman
Selama kehamilan, seseorang mungkin menjadi lebih sensitif terhadap bau.
Ini dapat merangsang pemicu mual reguler tubuh dan menyebabkan mual dan muntah.
Faktor risiko
Setiap orang hamil dapat mengalami morning sickness.
Risiko lebih besar jika:
- sebelum hamil, orang tersebut mengalami mual, dengan atau tanpa muntah, karena migrain, pil KB
- morning sickness terjadi selama setidaknya satu kehamilan sebelumnya.
- orang tersebut mengharapkan lebih dari satu bayi.
Gejala
Terlepas dari namanya, morning sickness bisa terjadi kapan saja dan termasuk mual, muntah, atau keduanya.
Ini lebih sering terjadi pada trimester pertama kehamilan.
Hubungi dokter jika:
- Mual, muntah, atau keduanya parah.
- Urine lebih gelap dari biasanya.
- Ada lebih sedikit urin dari biasanya.
- Sulit atau tidak mungkin untuk menahan cairan.
- Ada pusing saat berdiri.
- Orang tersebut pingsan saat berdiri.
- Orang tersebut memiliki detak jantung yang berpacu.
- Ada darah di muntahannya.
Ada risiko komplikasi
Kebanyakan orang menemukan bahwa mual di pagi hari membaik setelah minggu ke-12 kehamilan, meskipun dapat bertahan sepanjang setiap trimester.
Morning sickness dapat secara signifikan mempengaruhi kualitas hidup seseorang.
Jika mual dan muntah terus-menerus parah, dapat menyebabkan hiperemesis gravidarum, yang berkembang pada sekitar 0,3-3,0 persen kehamilan.
Baca berita tentang kesehatan umum lainnya di sini.
(TribunHealth.com/Nur)