TRIBUNHEALTH.COM - Obesitas merupakan pintu gerbang masuknya beberapa penyakit.
dr. Iswandi Darwis menyampaikan, penyakit terdiri dari 2 jenis yakni penyakit menular dan penyakit tidak menular.
Penyakit menular misalkan infeksi virus maupun inveksi bakteri.
Sedangkan penyakit tidak menular contohnya ialah diabetes, penyakit jantung, ginjal dan stroke, tetapi penyakit ini lebih mengarah ke proses degenerasi, proses penuaan, bahkan karena proses konsumsi makanan yang salah.
Obesitas merupakan pintu gerbang dari berbagai penyakit, salah satunya adalah diabetes.
Dari obesitas ini ujung-ujungnya bisa mengalami sakit jantung, stroke, maupun penyakit ginjal.
dr. Iswandi Darwis mengatakan, kebanyakan orang-orang menganggap remeh obesitas.
Baca juga: Sesak Napas Bisa Dipicu Obesitas hingga Kecemasan, Tak Selalu Akibat Asma
Rumus dari obesitas ialah indeks massa tubuh lebih dari 25, gizi lebih diatas 23 sudah dikatakan kegemukan.
Indeks massa tubuh tidak boleh lebih dari 25 dan tidak boleh kurang dari 18.
Apabila indeks massa tubuh kurang dari 18 artinya seseorang tersebut kurus, sedangkan indeks massa tubuh yang lebih dari 25 artinya gemuk.
dr. Iswandi Darwis menyampaikan bahwa obesitas atau kegemukan terdiri dari 2 jenis, yakni gemuk diseluruh badan dan gemuk hanya pada perut saja (obesitas central).
Apabila lemak perut bisa dicubit, berarti terlalu banyak lemak.
Bisa juga diukur dengan meteran pengukur baju, kemudian diukur lingkar perutnya.
Pada laki-laki tidak boleh lebih dari 90cm, sedangkan pada perempuan tidak boleh lebih dari 80cm.
Baca juga: Orang yang Alami Obesitas Perlu Konsultasi Dokter, Bisa Disebabkan Berbagai Hal Berikut
Jika laki-laki maupun perempuan memiliki lingkar perut lebih dari ketentuan tersebut dinamakan dengan obesitas central.
Lingkar perut laki-laki tidak boleh lebih dari 90cm dan pada perempuan tidak boleh lebih dari 80cm karena lemak didalam perut tergolong banyak.
Apabila lemak banyak, maka akan menyebabkan kerja insulin tidak baik.
dr. Iswandi Darwis mengatakan, jika kerja insulin tidak baik maka akibatnya merupakan faktor resiko terjadinya diabetes.
Selain itu lemak pada perut juga bisa menjadi jahat, dan bisa menyebabkan kondisi hipertensi.
Dari hipertensi ujung-ujungnya menjadi diabetes maupun kegemukan dan menyebabkan sindrom metabolik.