Mitos atau Fakta - Terpapar Zat Pemicu Bisa Kurangi Afek Alergi? Ini Kata dr. Prasna Pramita, Sp. PD

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi konsultasi dokter untuk penanganan alergi

- Mual

Baca juga: dr. Fiarry Fikaris Menjelaskan Cara Mengatasi Mual saat Makan Bagi Penderita Asam Lambung

- Muntah

- Sesak napas

Penanganan Alergi

Ketika mengalami alergi, masyarakat bisa mengonsumsi obat anti alergi.

Ilustrasi udang picu alergi (Pixabay)

Obat anti alergi tersebut sangat mudah ditemui di pasaran.

Obat anti alergi ini bisa dikonsumsi hingga 3 sampai 5 hari.

Baca juga: Orang dengan Kondisi Berikut Tak Disarankan Konsumsi Pepaya, Berisiko Alami Alergi

"Coba saja nggak papa-papa minum dulu obat anti alergi, seperti 1 tablet sampai beberapa hari," imbau Prasna.

Namun jika sudah melewati batas ketentuan, seperti 5 hari lamanya, maka segera cari pertolongan ke dokter.

Jangan menunda untuk melakukan pemeriksaan dengan dokter.

Ilustrasi konsultasi dengan dokter (Pexels.com)

Karena jika terlambat, bisa saja kulit sudah mengalami kondisi yang lebih parah akibat sering digaruk karena merasakan gatal.

Baca juga: Kenapa Alergi Setiap Orang Berbeda-Beda? Simak Penjelasan dari dr. Prasna Pramita

"Kalau tidur suka menggaruk, terkadang itu sering dilupakan akhirnya menimbulkan luka."

"Luka ini jadi berbekas dan sulit disembuhkan kalau sudah dewasa, berbeda dengan anak-anak," ungkap Prasna.

Tubuh yang Rentan Terkena Alergi

Alergi bisa terjadi karena berbagai macam faktor penyebab.

Namun biasanya, alergi timbul hanya pada area tertentu saja.

Ilustrasi alergi serbuk sari bunga (Pexels)

Menurut pemaparan Prasna, area tubuh yang sering terkena alergi terbagi menjadi 2 jenis, yakni area lokal dan sistemik.

Pada area lokal terdapat pada kulit, sementara sistemik pada dalam tubuh.

Baca juga: 4 Aktivitas yang Bisa Menjadi Media Penularan Pilek, Perpegangan Tangan hingga Berbagi Minum

Bila area sistemik yang terkena, maka bisa memunculkan batuk, pilek, bersin-bersin, mual atau muntah, hingga sesak napas dan perut tidak nyaman.

Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Alergi dan Imunologi, dr. Prasna Pramita ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)