Bedanya karena tidak ada jahitan jadi tidak terlalu repot untuk melepas jahitan, mengganti perban dan lain-lain.
Kalau tidak ada jahitan, tentunya perawatannya juga lebih mudah.
Prinsip utamanya adalah yang penting menjaga kebersihan.
Karena yang dihindari saat penyembuhan luka adalah adanya infeksi sekunder atau infeksi tambahan.
Selama kebersihan terjaga, tidak ada kontaminasi dari kuman dan dari bakteri atau misalkan dari celana, dari air atau kelembaban yang ada di luka tersebut, maka aman dan tinggal dijaga kebersihannya.
Selain itu, perlu dilakukan perawatan dan minum obat secara oral.
Jadi ada obat yang harus diminum, yaitu obat anti nyeri dan antibiotik untuk menghindari adanya infeksi dan juga menghindari adanya rasa nyeri yang mungkin kadang-kadang timbul setelah sunat.
Baca juga: Dokter Sebut Sebelum Usia 18 Tahun Bisa Alami Depresi, Meski Data yang Ada Rata-rata 24 Tahun
Baca juga: Kenali Bahaya Stres Oksidatif Bisa Sebabkan Kanker Otak, Simak dr. I Gde Anom A. Yudha, Sp. BS
Selebihnya tidak ada perawatan khusus, yang penting tidak ada infeksi sekunder kalau memungkinkan untuk tidak dilakukan kontrol itu juga tidak perlu kontrol.
Misalkan ada yang harus kontrol, contohnya seperti adanya pelepasan alat klem.
Setelah dipasangkan, 5 hari kemudian atau 3 hari kemudian perlu dilepaskan maka biasanya diperlukan kontrol kembali.
Tetapi ada beberapa metode yang harus tidak ada pelepasan alat itu sangat mungkin untuk tidak dilakukan kontrol.
Biasanya bisa konsultasi via virtual saja, kalau ada hal yang mengkhawatirkan baru dibawa ke kontrol.
Tapi itu sangat jarang terjadi, biasanya tanpa kontrol sudah sembuh.
Baca juga: Mitos atau Fakta Sakit Kepala Hilang dengan Minum Kopi? Ini Kata dr. I Gde Anom A. Yudha, Sp. BS
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.