Menkes Luncurkan Platform SatuSehat Guna Menciptakan 1 Data Kesehatan Nasional

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi peluncuran platform untuk menciptakan 1 data kesehatan nasional

TRIBUNHEALTH.COM - Layanan kesehatan di Indonesia terus bertransformasi menuju sistem kesehatan yang kuat, tangguh dan terintegrasi.

Salah satunya dengan melakukan integrasi data rekam medis pasien di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) ke dalam satu platform Indonesia Health Services (IHS) yang diberi nama SATUSEHAT yang secara resmi di luncurkan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada Selasa (26/7) di Jakarta.

Platform ini merupakan perwujudan dari pilar ke enam transformasi sistem kesehatan yaitu pilar transformasi teknologi kesehatan yang diinisiasi oleh Menkes Budi.

Baca juga: One Health Berupaya Cegah Penyakit pada Hewan Berpindah ke Manusia, Wamenkes Serukan Implementasi

Platform ini juga diharapkan mendukung implementasi lima pilar transformasi sistem kesehatan lainnya, dilansir Tribunhealth.com dari situs resmi sehatnegeriku.kemkes.go.id seperti:

1. Transformasi layanan primer

2. Transformasi layanan rujukan

Budi Gunadi Sadikin - Menteri Kesehatan (Muchlis jr/Biro Pers Sekretariat Presiden). (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

3. Transformasi sistem ketahanan kesehatan

4. Transformasi sistem pembiayaan kesehatan

5. dan transformasi SDM kesehatan yang saat ini juga sedang berjalan.

Baca juga: Penjelasan Lengkap Pihak Kemenkes Mengenai Hepatitis Akut, Penyebab hingga Peluang Jadi Pandemi

"Dalam transformasi digital kesehatan ada 3 program yang akan kita lakukan, pertama integrasikan data, kedua rapihkan & sederhanakan aplikasi, ketiga bangun ekosistem inovasi."

"Program SatuData Kesehatan yang kita luncurkan hari ini akan mengintegrasikan data kesehatan dan menstandardisasi format dan protokol pertukaran data,"  kata Budi.

Dalam mengembangkan platform ini, Kementerian Kesehatan mengadopsi model infrastruktur Platform-as-a-service (PAAS) yang menghubungkan seluruh ekosistem pelaku industri kesehatan untuk menciptakan satu data kesehatan nasional yang dapat diandalkan.

Ilustrasi data kesehatan yang telah terintegrasi (Pixabay)

Nantinya platform ini akan menjadi penghubung antar platform aplikasi yang beragam pada berbagai pelaku industri kesehatan.

Untuk itu, semua aplikasi maupun fasilitas pelayanan kesehatan seperti RS vertikal, RS pemerintah, RS swasta, Puskesmas, Posyandu, laboratorium, klinik hingga apotek harus mengikuti standar yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan di platform SATUSEHAT.

Dikatakan Menkes, adanya IHS pertukaran data kesehatan nasional akan lebih efisien dan efektif.

Baca juga: Kemenkes Luncurkan Aplikasi ASIK (Sehat IndonesiaKu) untuk Mencatat Imunisasi Secara Digital

Melalui platform ini, masyarakat tidak perlu lagi membawa berkas rekam medis fisik jika harus berpindah rumah sakit.

Semua resume rekam medis pasien telah terekam secara digital di platform SATUSEHAT yang terintegrasi dengan PeduliLindungi dan bisa diakses melalui ponsel, di mana pun, dan kapan pun.

"Melalui integrasi ini kita akan mengintegrasikan data kesehatan pasien dari seluruh fasilitas kesehatan (RS, Klinik, Lab, Apotik) ke dalam PeduliLindungi."

"Sehingga pasien rujukan ke RS tidak perlu repot mengirim dokumen medis yang berisi hasil lab/diagnosa atau mengulang pemeriksaan lab. Karena semua data seperti USG, rekam jantung, CT Scan, termasuk obat yang telah diberikan sudah masuk ke PeduliLindungi," jelas Budi.

Aplikasi PeduliLindungi ((KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto))

Begitu juga dengan tenaga kesehatan, dengan adanya platform SATUSEHAT, nakes tidak perlu menginput data berulang pada aplikasi yang berbeda. Cukup mengisi di satu aplikasi, yang secara otomatis terhubung dengan aplikasi kesehatan lainnya.

Halaman
123