Breaking News:

Kemenkes Luncurkan Aplikasi ASIK (Sehat IndonesiaKu) untuk Mencatat Imunisasi Secara Digital

Kemenkes RI melalui Digital Transformation Office meluncurkan sekaligus uji coba aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK).

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Ahmad Nur Rosikin
Sehatnegeriku.kemkes.go.id
Kemenkes RI melalui Digital Transformation Office meluncurkan sekaligus uji coba aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK). 

TRIBUNHEALTH.COM - Dalam mendukung upaya peningkatan angka cakupan imunisasi dasar lengkap bagi anak Indonesia, Kemenkes RI melalui Digital Transformation Office meluncurkan sekaligus uji coba aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK).

Peluncuran aplikasi ASIK dilaksanakan pada Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Kepulauan Riau, Rabu (18/05).

"Hari ini kami launching dan sudah digunakan Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK) untuk melakukan pencatatan data imunisasi anak secara digital," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu dilansir Tribunhealth.com dari situs resmi sehatnegeriku.kemkes.go.id.

Baca juga: Prof. Wiku Adisasmito Ingatkan Masyarakat untuk Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

ASIK merupakan bagian dari misi Kemenkes RI dalam upaya mentransformasikan layanan kesehatan dengan membantu para tenaga kesehatan melakukan pencatatan data pasien yang lebih efisien dan terintegrasi dalam satu database.

Kelebihan lainnya adalah aplikasi dapat digunakan tanpa terhubung dengan internet untuk memudahkan tenaga kesehatan di wilayah 3T.

Ilustrasi anak mendapatkan imunisasi
Ilustrasi anak mendapatkan imunisasi (Kompas.com)

Hal ini juga termasuk dalam upaya peningkatan pendataan cakupan imunisasi dasar lengkap bagi anak di Indonesia.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, menjelaskan bahwa sistem ini kurang lebih sama dengan pendataan vaksinasi COVID-19.

Baca juga: Masyarakat Harus Pahami, Menurut Penelitian Tidak Pernah Terbukti Anak akan Sakit Setelah Imunisasi

Nantinya, anak-anak yang sudah mendapatkan imunisasi akan terekam digital di ASIK yang juga terintegrasi dengan PeduliLindungi.

Pengintegrasian ini untuk memudahkan orang tua mengakses data imunisasi anak di mana pun dan kapan pun, bahkan hingga belasan tahun kedepan.

Ilustrasi imunisasi anak
Ilustrasi imunisasi anak (freepik.com)

Jadi ketika anak membutuhkan rekam imunisasi untuk keperluan sekolah, semua data bisa dengan aman tersimpan di database Kementerian Kesehatan.

2 dari 2 halaman

"Aplikasi ini akan kita berikan ke semua Puskesmas dan Dinkes-Dinkes, supaya datanya juga ada di Dinas Kesehatan," tuturnya.

Baca juga: Pihak Kemenkes Tegaskan Penyebab Hepatitis Akut Belum Diketahui, Masih Perlu Kajian Ilmiah

Nantinya, selama BIAN berlangsung, para tenaga kesehatan di Posyandu dan Posbindu melakukan pencatatan dengan mudah melalui aplikasi di ponsel dan mudah dibawa saat imunisasi di lokasi target balita di wilayah Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Bali, NTB, NTT, Maluku dan Papua sejak Mei 2022 dan disusul di pulau Jawa dan Bali pada Agustus 2022.

(TRIBUNHEALTH)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comHemofiliaPenyebab hemofiliaGejala Hemofiliakelainan darahNovie Amelia Chozie
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved