TRIBUNHEALTH.COM - Kenali bahaya stress oksidatif dari dr. I Gde Anom A. Yudha, Sp. BS, FINO, FINSS, FICS.
Anom menyebut stres oksidatif bisa mempercepat kerusakan sel hingga membuat tumor atau kanker bertumbuh lebih cepat.
Zat stres oksidatif tersebut bisa diperoleh dari makanan yang diolah dengan cara dibakar.
Baca juga: 5 Cara untuk Kontrol Stres, Mulai dari Olahraga, Cukup Tidur, hingga Menemukan Hobi Baru
"Makanan yang dibakar, arangnya nempel seperti sate, itu zat stres oksidatifnya tinggi," ucapnya dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunnews.
Tak hanya jenis makanan yang dibakar, olahan gorengan dengan menggunakan minyak yang telah digunakan berulang kali itu juga memiliki stres oksidatif yang tinggi.
Baca juga: 3 Manfaat Berenang untuk Kesehatan Psikologis, Mulai dari Kelola Stres hingga Bikin Tidur Nyenyak
Kemudian kebiasaan merokok, kandungan tar pada rokok bisa mencetuskan zat stres oksidatif yang tinggi. Begitu halnya dengan paparan asap kendaraan.
"Jadi pantangan makanan tidak ada yang spesifik yang membuat tumor atau kanker otak bertumbuh lebih cepat."
"Cuman ya itu pada makanan yang mengandung stres oksidatif yang tinggi," papar Anom.
Kanker Otak
Kanker menunjukkan sebagai kondisi tumor yang ganas.
Tumor ganas cenderung bergerak lebih pasif dbanding tumor jinak.
Baca juga: Kenali Seputar Mata Malas atau Amblyopia yang Disampaikan dr. Helda Puspitasari, Sp.M.
Berdasarkan teori, kanker otak bermestastase atau didapat dari adanya penyakit lain.
Misalnya didapat dari:
- Kanker paru
- Kanker prostat
- Kanker usus.
Berbeda dengan tumor yang hanya membutuhkan pembedakan dan penanganan akan sekesai, pada kanker membutuhkan tindakan lebih lanjut. Seperti melalui radiasi atau kemoterapi.
Tanda Nyeri Kepala Indikasi Tumor Otak
Nyeri kepala sering disebut juga sebagai sakit kepala.
Keluhan nyeri kepala kerap dirasakan masyarakat pada umumnya.
Baca juga: Tinea Capitis Disebabkan oleh Jamur, Picu Munculnya Bercak Gatal di Kulit Kepala