Seberapa Sering Membersihkan Daki? Ini Kata Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, Nadia Meutia R

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi membersihkan daki

Keberadaannya seringkali tidak disadari, padahal bila daki dibiarkan begitu saja bisa membuat jumlahnya semakin banyak.

Tak hanya itu saja, keberadaan daki juga bisa menimbulkan berbagai permasalahan pada kulit.
bila kulit memiliki daki yang membandel maka akan merasakan:

Ilustrasi kulit gatal karena daki (kompas.com)

- Gatal

- Bau

- Tampak kusam

Baca juga: Sudah Coba Skincare dan Perawatan Tetapi Kulit Masih Kusam? Simak Ulasan dr. Amelica

- Lebih hitam.

Selanjutnya jika tidak kunjung dibersihkan, maka akan menyumbat pori kemudian menimbulkan jerawat.

Area yang Mudah Berdaki

Daki adalah akumulasi dari kotoran yang berupa sel kulit mati yang disebabkan oleh polutan.

Tak hanya polutan, sel kulit mati tersebut juga bisa terjadi akibat dari keringat, penggunaan bahan kimia, dan makeup yang digunakan sehari-hari.

Ilustrasi area yang mudah terkena daki (Freepik.com)

Nadia menyebutkan, daki lebih sering muncul pada area lipatan kulit.

Seperti:

- Lipatan leher

- Lipatan ketiak

Baca juga: Tak Hanya Organ Vital, Kutu Kemaluan Bisa Serang Bulu Dada dan Ketiak, Dapat Menyebar Lewat Pakaian?

- Lipatan lengan

- dan lipatan kaki.

Namun selain pada lipatan kulit, daki juga sering muncul pada area wajah.

Ilustrasi wajah bisa terkena daki (Pixabay)

Hal ini bisa dilihat saat kita menggosok kulit wajah, maka akan muncul daki.

Munculnya daki pada wajah disebabkan karena kurangnya menjaga kebersihan kulit dengan baik.

Daki biasanya terjadi pada seseorang yang memiliki tubuh yang lembap.

Baca juga: Sering Dianggap Sama, Ini Beda Pelembap dan Krim Pagi menurut dr. Putri Anitasari, Sp.KK

Halaman
123