TRIBUNHEALTH.COM - Mungkin cukup mengkhawatirkan menemukan darah dalam feses saat buang air besar (BAB).
Ada banyak kemungkinan penyebab, mulai dari wasir, tukak lambung, hingga kanker.
Beberapa penyebab mungkin tidak terlalu serius, sementara beberapa lainnya memerlukan perawatan segera, dilansir TribunHealth.com dari Medical News Today (MNT).
Karenanya penting untuk tidak melakukan diagnosis sendiri dan segera konsultasi serta melakukan pemeriksaan medis.
Perhatikan warnanya
Darah dalam tinja dapat disebabkan oleh pendarahan di saluran gastrointestinal (GI) bagian atas atau bawah, dan warna darah dapat membantu menunjukkan sumbernya.
- Kotoran hitam dan lembek
Kotoran hitam dan lembek dapat menunjukkan perdarahan di saluran pencernaan bagian atas.
Sebagai aturan umum, semakin gelap darah, semakin tinggi sumber perdarahan.
Saluran pencernaan bagian atas meliputi mulut, kerongkongan, lambung, dan bagian atas usus kecil, yang disebut duodenum.
Baca juga: Tak Hanya Wasir, BAB Berdarah Bisa Jadi Tanda Kanker Usus
Menurut American College of Surgeons, perdarahan GI atas lebih sering terjadi daripada perdarahan GI bawah, terhitung sekitar 70 persen dari semua perdarahan GI.
- Darah merah cerah
Ini biasanya merupakan tanda perdarahan di saluran cerna bagian bawah. Bagian ini terdiri dari usus besar, rektum, dan anus.
Penyebab
Cedera pada saluran GI dapat menyebabkan iritasi yang menyebabkan perdarahan.
Dalam kasus lain, bisul terbentuk, lalu memecahkan lapisan organ.
Dalam kedua peristiwa tersebut, darah keluar dari tubuh bersama tinja.
Hal itu bisa diakibatkan oleh beberapa kondisi sebagai berikut.
Baca juga: Dikenal Baik untuk Usus, Konsumsi Tempe Ternyata Juga Punya Efek Positif pada Penderita Hipertensi
Gastroenteritis
Gastroenteritis adalah istilah umum untuk kondisi yang menyebabkan sakit perut.