Metode candling hanya memeriksa kesegaran telur.
Baca juga: Susu Sapi dan Telur Jadi Penyebab Alergi Makanan Paling Umum pada Bayi dan Anak
Langkah ini tidak akan mengkonfirmasi apakah telur masih aman untuk dimakan.
Ketika memegang telur ke cahaya, seseorang harus dapat melihat sel udara di dalamnya.
Sel udara adalah kantung kecil atau gelembung yang biasanya ada di ujung telur yang besar.
Menurut Institut Ilmu Pangan dan Pertanian Universitas Florida, telur masih segar jika kedalaman selnya kurang dari seperdelapan inci.
Semakin besar kantung udara, semakin tua telurnya.
Tes bau
Salah satu cara paling sederhana dan paling dapat diandalkan untuk mengetahui apakah telur menjadi busuk adalah dengan menciumnya.
Telur yang buruk akan mengeluarkan bau busuk ketika seseorang membuka cangkangnya, menurut USDA.
Bau ini akan tetap ada bahkan jika seseorang sudah memasak telurnya.
Dalam beberapa kasus, ketika telur sangat tua atau busuk, seseorang dapat mencium bau busuk sebelum memecahkannya.
Orang harus membuang telur yang mengeluarkan bau busuk atau tidak sedap.
Karena tes ini sangat andal, ada baiknya untuk mencium setiap telur sebelum menggunakannya.
Inspeksi visual
Seseorang harus memeriksa tanda-tanda kemungkinan kontaminasi atau kebusukan.
Orang harus membuang telur dengan salah satu karakteristik berikut:
- retakan di cangkang
- zat tepung di cangkangnya
- cangkang yang terlihat atau terasa berlendir
Telur dengan cangkang retak atau berlendir mungkin telah terkontaminasi bakteri, sedangkan zat tepung pada cangkangnya bisa menjadi tanda jamur.
Jika cangkangnya utuh tanpa tanda-tanda kerusakan, kontaminasi, atau bau busuk yang jelas, seseorang harus melakukan pemeriksaan visual kedua setelah memecahkan telur.
Mereka harus membuang telur dengan perubahan warna yang tidak biasa di dalamnya, seperti putih atau kuning telur merah muda, warna-warni, atau kehijauan.
Namun, telur yang membentuk lingkaran hijau pada kuning telur yang dimasak setelah dimasak aman untuk dimakan, menurut USDA.