Cari Kesibukan saat Sedih Bermanfaat Antisipasi Depresi, Dokter Imbau Ketentuan yang Perlu Dilakukan

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi mencari kesibukan diri untuk mengantisipasi depresi

TRIBUNHEALTH.COM - Kesedihan yang mendalam adalah perasaan yang tidak bisa dihindari.

Terlebih jika perasaan tersebut timbul pasca kehilangan orang terkasih.

Namun untuk mengantisipasi rasa sedih berlanjut menjadi depresi, ada berbagai cara yang bisa dilakukan.

Baca juga: NHS Jelaskan 7 Tips Mengatasi Depresi: Tetap Bersosialisasi hingga Buat Rutinitas Tingkatkan Mood

Salah satunya dengan mencoba mencari berbagai aktivitas demi menyibukkan diri.

Praktisi Kesehatan Mental dan Titik Meridian Tubuh, dr Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET pun sepakat dengan pernyataan ini.

"Itu salah satu cara terbaik dalam mencegah depresi," ujarnya dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunnews.

Ilustrasi tanda alami depresi (Pixabay)

Kendati begitu, tidak hanya semata-mata mencari kesibukan saja, upayakan juga untuk meluangkan waktu pada diri sendiri.

Ajak bicara diri sendiri dan tanyakan apa saja penyebab serta siapa saja yang bisa mempengaruhi kejadian yang membuat diri sendiri merasa sedih.

Serta tidak lupa telusuri waktu kejadian tersebut dan kapan mulai merasa sedih.

Baca juga: Mungkinkah Penderita Bipolar Bisa Merasakan Sedih dan Senang dalam Satu Hari? Adib Setiawan Menjawab

Setelah memberikan waktu untuk diri sendiri, maka luapkan emosi tersebut.

Namun perlu diingat pula, pastikan aktivitas yang menyibukkan diri merupakan aktivitas yang positif.

Terapi Pikiran

Pikiran sedih dan murung bisa membuat seseorang mudah mengalami depresi.

Untuk mengantisipasi hal tersebut cara lain yang bisa dilakukan adalah melakukan terapi pikiran.

Baca juga: Kebiasaan Negative Thinking Berasal dari Pikiran Sendiri, Begini Ulasan Praktisi Kesehatan Mental

Untuk permulaan terapi pikiran bisa dilakukan sendiri. Cara ini dinamakan dengan self sugesti.

"Dengan melakukan seperti itu, maka otomatis masuk ke pikiran bawah sadar," papar Yanne.

Diketahui pikiran itu terbagi menjadi 2, yakni pikiran bawah sadar dan pikiran sadar.

Ilustrasi melakukan terapi pikiran (Tribunnews.com)

Pada saat seseorang merasa kesulitan melakukan terapi pikiran sendiri, maka bisa mencari bantuan dari tenaga profesional atau hipnoterapis medis.

"Namun jika terapi pikiran dilakukan sendiri, itu berarti luar biasa," katanya.

Baca juga: dr. Dwi Septiadi: Jangan Menghindari Stress Karena Manusia Membutuhkan Stresor dengan Kadar Tepat

Hal itu menandakan bahwa telah mengenali diri sendiri lebih baik dan memiliki hubungan lebih dekat bersama Tuhan.

Halaman
123