"Akhirnya kembung tidak enak lalu bisa muntah hingga diare," ujar Kaka.
Diare yang terjadi buntut dari kontraksi usus yang kian meningkat akibat konsumsi makanan pedas.
Akhirnya makanan yang seharusnya disaring oleh usus, justru langsung terbuang begitu saja.
Baca juga: Benarkah Gejala Awal Kanker Ovarium adalah Perut Sering Kembung? Simak Penjelasan dr. Hervy
Walau demikian, diare adalah bentuk mekanisme pertahanan tubuh untuk segera membuang cabai yang ada pada makanan pedas.
Efek Jangka Panjang
Sementara jika mengonsumsi makanan pedas terus dilakukan berulang-ulang, maka akan terjadi ulkus (sariawan di lambung).
Untuk menangani mukus, cukup dengan konsumsi obat-obatan tertentu.
Mukus ini harus diobati, kalau tidak lambung bisa bocor.
Bila lambung bocor, maka cara untuk mengatasinya melalui jalan operasi.
Penyebab Perut Tahan Pedas
Menurut penuturannya, di dalam perut terdapat mukus.
Mukus disebut sebagai tempat pertahanan lini pertama di lambung.
Baca juga: Kanker Usus Bisa Sembuh Total Tanpa Operasi, Ini Ketentuan yang Harus Dipahami dari Dokter
Jadi setiap ada faktor agresif, seperti makanan pedas, kuman, atau bakteri akan berhadapan dengan mukus terlebih dahulu.
Pada permulaan, perut tidak akan masalah jika mengonsumsi makanan pedas.
Namun seiring berjalannya waktu, jika terlalu berlebihan, maka pertahanannya sudah lewat.
Maka itu akan mengakibatkan perut terasa sakit dan produksi asam lambung menjadi meningkat.
Jika tidak segera diobati, makan akan terjadi ulcus (perut seperti sobek sedikit).
Baca juga: Asam Lambung Bisa Sebabkan Sesak Napas, dr. Wiwien Jelaskan Bedanya dengan Penyakit Paru-paru
"Ulkus harus segera diobati, kalau tidak nanti jadi berbahaya," papar Kaka.
Boleh Makan Pedas
Sebenarnya mengonsumsi makanan pedas itu sah-sah saja. Asal tidak berlebihan.
Baca tanpa iklan