TRIBUNHEALTH.COM - Muncul kepedasan setelah mengonsumsi makanan yang banyak mengandung cabai adalah hal yang wajar.
Untuk menyiasatinya, tidak jarang masyarakat akan mencoba mengonsumsi susu.
Pasalnya dengan mengonsumsi susu, dianggapan bisa meredakan rasa kepedasan.
Baca juga: Tidak Tahan terhadap Protein Susu Sapi Bisa Menjadi Faktor Pencetus Terjadinya Asma pada Bayi
Namun bagaimana pandangan medis mengenai hal ini?
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, dr. Kaka Renaldi, Sp.PD, KGEH memberikan penjelasannya.
Berdasarkan penuturan Kaka, sebenarnya tidak hanya susu saja yang bisa meredakan rasa pedas, namun air putih saja juga sudah bisa.
Karena pada intinya minuman tersebut menetralisir dan membuat cabai segera menuju ke usus halus.
"Jadi supaya cabai tidak berlama-lama di lambung maka bisa cepat turun ke bawah," ucap Kaka.
Kondisi Lambung saat Kepedasan
Mengonsumsi makanan pedas memang bisa menggugah nafsu makan. Terutama bagi para pecinta makanan pedas.
Kendati begitu, ada baiknya untuk membatasi mengonsumsi makanan pedas.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Konsumsi Makanan Pedas Dapat Menyebabkan Penyakit Usus Buntu?
Jangan sampai berlebihan karena bisa menimbulkan masalah kesehatan pada lambung.
Lantaran, Kaka menjelaskan, makanan pedas yang terlalu banyak dikonsumsi akan bisa langsung memasuki lambung.
Padahal seharusnya makanan tersebut berhadapan terlebih dahulu dengan mukus.
Mukus adalah lapisan pertama yang akan dilalui oleh makanan sebelum memasuki lambung.
"Kalau cabainya terlalu banyak maka bisa langsung menembus pertahanan lini pertama lambung terus kena ke epitel mukosa lambung lalu nembus lagi ke dalam kena ke saraf-saraf," terang Kaka.
Baca juga: Makan Terlalu Banyak Sebabkan Asam Lambung? Begini Tanggapan Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz
Saraf-saraf itu adalah saraf nyeri yang terangsang, hingga akhirnya menimbulkan rasa sakit pada perut.
Efek Langsung Konsumsi Makanan Pedas
Rasa tidak nyaman pada daerah perut adalah efek langsung pasca mengonsumsi makanan pedas.
"Asam lambung tinggi pasti perih, saraf-saraf nyerinya terangsang jadi produksi gasnya meningkat."
Baca tanpa iklan