Pola Makan Tidak Teratur Picu Kanker Usus, Benarkah? Ini Kata dr. Kaka Renaldi, Sp.PD, KGEH

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi pola makan tidak teratur

TRIBUNHEALTH.COM - kanker usus adalah penyakit yang banyak terjadi pada usus besar.

Penyakit ini harus diwaspadai dan bila sudah terjangkit perlu segera mendapatkan penanganan yang tepat.

Namun sebenarnya apa penyebab dari kanker usus? Mungkinkah dipengaruhi oleh pola makan yang tidak teratur?

Baca juga: Waspada, Infeksi di Sekitar Usus dan Infeksi Sistemik Menyebabkan Peradangan Usus

Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, dr. Kaka Renaldi, Sp.PD, KGEH. memberikan ulasannya.

Berdasarkan penuturannya, faktor pola makan yang tidak teratur bukanlah hal utama penyebab dari kanker usus.

Ilustrasi mengonsumsi makanan tidak teratur (freepik.com)

Pola makan yang tidak teratur hanya bersifat memperburuk faktor penyebab utama kanker usus,
yakni faktor genetik (keturunan).

"Hanya memperburuk, jadi yang utama adalah selalu genetik atau bakat (keturunan)," ujarnya.

Begitu halnya jika seseorang memiliki pola hidup yang bagus, sebenarnya juga masih dimungkinkan memiliki penyakit kanker usus.

Baca juga: Kanker Melanoma Bisa Ditandai dengan Munculnya Tahi Lalat, Berikut Bedanya dengan Tahi Lalat Normal

Gaya hidup yang baik merujuk seperti:

- Pola makan yang teratur

Ilustrasi konsumsi sayur dan buah (grid.id)

- Banyak mengonsumsi serat

- Rutin berolahraga.

Maka dari itu, Kaka menghimbau kepada masyarakat untuk lebih menyadari akan tanda awal dari kanker usus.

Baca juga: Menggunakan Masker saat Berolahraga Harus Berhati-hati, Begini Penjelasan dr. Robert Sinto Sp.PD

Di antaranya muncul diare dan disertai berat badan yang menurun, maka segeralah melakukan pemeriksaan ke dokter.

Karena jika sudah ada tanda yang merujuk pada kanker usus, maka biasanya dokter akan menganjurkan pasien melakukan pemeriksaan Kolonoskopi.

Ilustrasi melakukan pemeriksaan kesehatan (lifestyle.kompas.com)

Baca juga: Benarkah Usus Buntu Disebabkan karena Biji Cabai? Simak Penjelasan dr. Andreas Cahyo Sp.B

Kolonoskopi disebutkan sebagai pemeriksaan utama dalam mendeteksi kanker usus.

"Tidak usah takut, karena semakin dini kita melakukan pemeriksaan Kolonoskopi, maka akan bisa semakin mencegah kondisi memburuk," pesan Kaka.

Faktor Risiko kanker usus

kanker usus adalah salah penyakit berbahaya yang bisa terjadi pada siapa saja.

Namun demikian, kanker usus akan lebih mudah terjadi pada seseorang yang memiliki riwayat keluarga yang pernah menderita penyakit ini (faktor genetik).

Baca juga: Tak Hanya Wasir, BAB Berdarah Bisa Jadi Tanda kanker usus

Meskipun anggota keluarga tersebut masuk dalam jajaran keturunan kedua, maka tetap berpotensi terkena kanker usus.

"Orangtua, kakek nenek, om tante, walaupun generasi kedua, tetap saja itu Risk factor," papar Kaka.

Ilustrasi seseorang yang mengalami kanker usus (kompas.com)

Disebutkan bahwa faktor genetik menjadi faktor utama yang menyebabkan seseorang mengalami kanker usus.

Selain faktor genetik, rupanya pola hidup yang tidak sehat juga bisa membuat seseorang berisiko mengalami kanker usus.

Salah satu penerapan pola hidup tidak sehat yang kerap dilakukan masyarakat ialah kebiasaan merokok.

Baca juga: Sebabkan Ragam Penyakit Kronis, Wamenkes: Rokok Elektrik Sama Bahayanya dengan Rokok Konvensional

Kebiasaan merokok dianggap berpotensi menyebabkan seseorang mengalami kanker usus.

"Padahal di bungkus rokok sudah ada risiko yang dapat menyebabkan Kanker," imbuh Kaka.

Disamping kebiasaan merokok, beberapa penerapan pola hidup tidak sehat yang bisa membuat seseorang terkena kanker usus ialah:

Ilustrasi konsumsi alkohol (Pixabay)

Baca juga: Blackberry Kaya Akan Vitamin C hingga Serat Larut dan Serat Tidak Larut

- Kurang mengonsumsi makanan berserat

- Kebiasaan mengonsumsi alkohol

- Kurang berolahraga

Tanda kanker usus

Penyakit kanker usus adalah suatu penyakit yang harus diwaspadai.

Tanda-tanda penyakit kanker usus yang biasa dikeluhkan oleh penderita ialah diare.

Ilustrasi perut sakit karena diare (Pixabay)

Hal ini sangat mungkin terjadi mengingat fungsi usus adalah menyerap air dan makanan.

Bila ada Kanker, maka fungsi penyerapan tersebut menjadi tidak optimal.

Gejala diare ini umumnya akan berlangsung selama 14 hari hingga 1 bulan lamanya dengan disertai buang air besar berdarah.

Baca juga: Berikut Beberapa Penyebab diare Pada Anak, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A (K): Banyak Faktor

"Karena Kanker ini kalau di saluran cerna sifatnya rapuh, jadi akan gampang berdarah," ujar Kaka.

Tak hanya itu, tanda penyerta lainnya yakni diikuti dengan penurunan berat badan.

Hal ini disebabkan lantaran Kanker mampu menyerap makanan.

Ilustrasi kanker usus (health.kompas.com)

Kaka menyebutkan, pasien yang menderita kanker usus juga akan mengalami kondisi tubuh yang lemas dan wajah yang pucat.

Oleh karena itu, jika mengalami tanda-tanda di atas terlebih memiliki riwayat keluarga dengan penyakit kanker usus besar, segeralah memeriksakan diri ke dokter.

Baca juga: Hampir Sama, Ini Cara Bedakan Gejala Gastritis dengan Sindrom Iritasi Usus Besar menurut Dokter

Pemeriksaan awal yang dianjurkan oleh dokter ialah Kolonoskopi.

Dengan pemeriksaan Kolonoskopi maka akan diketahui penyakit yang sedang dialami pasien.

Karena pemeriksaan Kolonoskopi bukan hanya untuk memastikan penyakit kanker usus saja, melainkan bisa penyakit yang lain.

Ilustrasi pemeriksaan dokter (Pixabay)

Di antaranya seperti:

- polip

- Infeksi

Baca juga: Alami Radang Usus Buntu, Sebaiknya Berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Apa? Ini Jawaban Dokter

- Radang usus.

"Bila semakin dini kita temukan, maka akan semakin bagus dan bisa sembuh sempurna," sambung Kaka.

Terlebih jika dalam pemeriksaan ditemukan adanya polip (tumor jinak), Kaka menyebut polip memberikan pertanda baik.

Tumor (Freepik.com)

Lantaran timbulnya polip bisa menyelamatkan pasien untuk menderita kanker pada waktu yang akan datang.

"Sehingga kita bisa langsung angkat tanpa operasi," tandas Kaka.

Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterohepatologi, Kaka Renaldi ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)