TRIBUNHEALTH.COM - Mengenali masa subur wanita ialah hal yang sangat penting, terutama jika sedang merencanakan untuk memiliki keturunan.
Hal ini lantaran pada masa subur tersebut, peluang untuk terjadi kehamilan akan lebih besar.
Masa subur wanita atau masa ovulasi merupakan waktu dimana sel telur yang sudah matang dilepaskan untuk kemudian dibuahi sperma di dalam rahim.
Kesempatan untuk hamil akan lebih tinggi apabila sperma telah berada dalam tuba fallopi selama masa subur.
Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Maria Ratna Andijani, Sp. OG, M.Med yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 05 Juni 2022.
Baca juga: Apakah Facial Vampire Boleh Dilakukan pada Penderita Darah Rendah? Begini Ulasan dr. Pratidona
Pasalnya menurut Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Maria Ratna Andijani, Sp. OG, M.Med terdapat beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengetahui masa subur, antara lain:
- Metode kalender
- Ovulation test
Baca juga: Perawatan Disestesia, Sensasi Gatal dan Terbakar pada Kulit Akibat Masalah Saraf
- Grafik suhu basal
- Lendir vagina
- Tanda-tanda fisik
Menurutnya, apabila ingin segera hamil maka bisa melakukan masa kontak di masa tersebut.
Akan tetapi jika ingin menunda kehamilan maka jangan melakukan seksual kontak pada masa tersebut.
Umumnya masa subur bisa diketahui dari siklus-siklus yang dialami wanita.
Sementara pada pria adalah produksi sperma setiap 72 jam.
"72 jam dia (sperma) akan baru lagi, stok baru keluar. Jadi memang kalau lagi program itu sangat penting di fase yang kita hitung itu di fase wanita punya," tuturnya.
"Timingnya itu sangat tergantung dari pihak wanita," sambung dr. Maria dalam tayangan Healthy Talk (04/06/2022).
Kendati demikian, perlu diingat jika perencanaan kehamilan tergantung dari komitmen dan kesiapan setiap pasangan suami istri.
Baca juga: dr. Andi Nanis: Usia Pubertas Normal pada Anak Perlu Menjadi Perhatian Orangtua
Baca juga: Orangtua Perlu Memperhatikan Masa Pubertas Anak, Berikut Ulasan dr. Andi Nanis
"Yang pasti saya sarankan 1 tahun at least (paling sedikit) atau 6 bulan lah ya. 6 bulan sebelum pernikahan, pasangan ini sudah melakukan premarital check up," ujar dr. Maria Ratna Andijani, Sp. OG, M.Med.
Premarital check up merupakan serangkaian tes kesehatan yang dilakukan sebelum menikah untuk mengetahui kondisi kesehatan calon suami istri.